Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulang Manusia Purba Ungkap Infeksi Virus 50.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 24/05/2024, 14:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti hingga saat ini masih mencoba mencari tahu mengapa sepupu manusia, Neanderthal punah dari muka Bumi ini.

Salah satu yang jadi pertanyaan para peneliti adalah apakah virus juga ikut berperan dalam kepunahan manusia purba itu.

Baca juga: Wajah Wanita Neanderthal Berusia 75.000 Tahun, Ini Penampakannya

Tim dari Universitas Federal Sao Paulo pun mencoba mempelajarinya lebih jauh lagi.

Dan tidak disangka mereka menemukan virus manusia tertua yang pernah diketahui dalam sekumpulan tulang Neanderthal yang hidup lebih dari 50.000 tahun lalu.

Mengutip IFL Science, Rabu (15/5/2024) untuk membuat temuan ini, tim menyisir data pengurutan DNA dari dua set sisa-sisa Neanderthal yang ditemukan dari gua Chagyrskaya di Rusia.

Dalam rangkai tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus yaitu adenovirus, virus herpes, dan virus papiloma.

Tidak disangka peneliti menemukan genom virus-virus tersebut.

Hal tersebut menjadikan virus itu sebagai virus manusia tertua yang pernah ditemukan, lebih tua dari virus yang ditemukan pada sisa-sisa Homo sapiens berusia 31.600 tahun.

Hal ini juga menunjukkan bahwa masih memungkinkan untuk mengidentifikasi potongan genom virus dalam sampel arkeologi.

Tapi selain itu, temuan menunjukkan pula bahwa Neanderthal bisa saja terjangkit virus tersebut.

Adenovirus, misalnya, dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti flu biasa, hingga serangan gastroenteritis akut yang parah.

Baca juga: Jauh dari Primitif, Manusia Purba Neanderthal Suka Mengatur Rumahnya

Sementara Virus Epstein-Barr yang sangat umum yang dapat memicu mononukleosis dan multiple sclerosis termasuk dalam virus herpes.

Sedangkan Papillomavirus mungkin paling dikenal karena hubungannya dengan kanker serviks.

Ada kemungkinan bahwa Neanderthal lebih rentan terhadap ketiga virus tersebut dan berimbas pada kesehatan mereka.

“Secara keseluruhan, data kami menunjukkan bahwa virus-virus ini mungkin mewakili virus yang benar-benar menginfeksi Neanderthal,” kata penulis studi Marcelo Briones.

Temuan ini tidak kemudian berarti menunjukkan bahwa virus saja yang menyebabkan kepunahan Neanderthal.

Namun setidaknya temuan memberikan wawasan bahwa virus mungkin berperan dalam kepunahan Neanderthal.

Studi ini tersedia dalam edisi pracetak di bioRxiv.

Baca juga: Peralatan Kayu Berusia 300.000 Tahun Ungkap Gaya Hidup Neanderthal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com