Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] 4 Pemicu Banjir Jakarta | Isu Selingkuh dan Pelakor

Kompas.com - 22/02/2021, 07:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Namun, mengapa hanya pelakor atau orang ketiga saja yang disalahkan dalam masalah perselingkuhan? Seakan penyebab selingkuh itu hanya berasal dari si 'pelakor'.

Faktanya, perselingkuhan tidak akan terjadi, apabila pria tidak membiarkan dirinya untuk terlibat.

Dijelaskan psikolog sosoal Hening Widyastuti, kembali pada budaya yang mengkonstruksi sifat dan peran kelompok gender, yang kemudian menciptakan stereotip atau stigma.

Hal ini adalah persepsi nyata yang sudah ada di masyarakat.

Pria diajarkan untuk menjadi karismatik, maskulin dan penuh wibawa, sedangkan wanita seakan diajarkan untuk lemah lembut, penurut dan juga menjadi istri yang baik.

Tentu saat wanita tidak bisa menkonstruksi hal tersebut akan diberi label yang buruk begitu pula laki-laki.

Padahal, perselingkuhan seperti dalam kasus Nissa Sabyan, bukanlah hubungan satu arah, tapi dua arah.

Jika perempuannya saja yang disalahkan, hal itu karena perempuan yang selingkuh dianggap tidak sesuai dengan konstruksi sifat dan peran gender tersebut.

Baca selengkapnya penjelasan psikolog tentang isu perselingkuhan di sini:

Isu Nissa Sabyan, Mengapa Selingkuh Hanya Menyalahkan Pelakor?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com