Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paparan Cahaya Buatan di Malam Hari Tingkatkan Risiko Stroke

Kompas.com - 03/04/2024, 18:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menemukan hubungan antara paparan cahaya buatan di luar ruangan pada malam hari dan risiko stroke yang lebih besar.

Temuan ini berdasarkan studi yang dilakukan terhadap populasi penduduk kota di China.

Baca juga: Kenapa Cahaya Terang Bisa Sebabkan Bersin?

Meski cahaya buatan bermanfaat bagi peradaban modern, tampaknya cahaya buatan juga memiliki beberapa potensi kerugian bagi kesehatan kita.

Mengutip Gizmodo, Rabu (27/3/2024) sebagian besar dampak buruk ini diperkirakan berasal dari efek terlalu banyak paparan cahaya buatan terhadap jam internal tubuh kita atau ritme sirkadian yang sering menyebabkan terganggunya pola tidur normal kita.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan peningkatan paparan cahaya buatan, terutama pada malam hari, dengan risiko lebih besar terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, depresi, dan masalah kardiovaskular seperti serangan jantung.

Namun penulis penelitian terbaru ini mengatakan bahwa belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengamati hubungan antara paparan cahaya buatan dan penyakit serebrovaskular secara spesifik.

Penyakit serebrovaskular merupakan kondisi yang memengaruhi aliran darah ke otak, dengan stroke sebagai jenis yang paling umum.

Untuk mempelajari hubungan tersebut dengan lebih baik, tim menggunakan data dari studi populasi sebelumnya terhadap penduduk di kota Ningbo, China.

Data ini memungkinkan mereka melacak kondisi kesehatan hampir 30.000 orang hingga enam tahun.

Mereka kemudian menentukan paparan rutin masyarakat terhadap cahaya luar ruangan di malam hari dan polusi udara dengan melakukan referensi silang alamat rumah mereka dengan data lain yang tersedia, termasuk citra satelit di area tersebut.

Baca juga: Apakah Membaca dengan Cahaya Redup Bisa Mengganggu Kesehatan Mata?

Sekitar 1.280 orang menderita penyakit serebrovaskular selama masa penelitian, termasuk lebih dari 900 kasus stroke.

Secara keseluruhan, penulis penelitian menemukan bahwa orang dengan tingkat paparan cahaya luar ruangan tertinggi pada malam hari memiliki peningkatan risiko 43% terkena penyakit serebrovaskular dibandingkan dengan orang dengan paparan cahaya terendah.

Mereka juga menemukan bahwa paparan beberapa jenis polusi udara, termasuk debu dan asap, dikaitkan dengan risiko penyakit serebrovaskular yang lebih tinggi.

Analisis terpisah menemukan bukti bahwa polusi cahaya dan udara secara independen meningkatkan risiko masyarakat terhadap kondisi.

Lebih lanjut, temuan ini hanya dapat menunjukkan korelasi antara polusi cahaya di luar ruangan dan risiko stroke, bukan secara langsung membuktikan hubungan sebab-akibat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com