Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Berat Badan Berlebih Sebabkan Masalah Kesehatan?

Kompas.com - 02/04/2024, 13:34 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat prevalensi obesitas masyarakat Indonesia mencapai 21,8 persen.

Penderita obesitas sangat rentan terkena risiko diabetes, stroke, jantung, hingga kesulitan bernapas.

Baca juga: Bagaimana Kurang Tidur Bisa Memicu Obesitas?

Hal tersebut menandakan obesitas atau kelebihan berat badan adalah kondisi tidak sehat pada diri Anda.

Penderita obesitas harus menurunkan berat badan yang berlebihan tersebut untuk menjadi lebih sehat.

Namun, ternyata tidak sesederhana itu. Apakah menurunkan berat badan dapat benar-benar meningkatkan kesehatan?

Berat badan dan dampaknya pada kesehatan

Indikator kondisi tubuh yang sehat dapat dilihat dari tekanan darah, kadar kolesterol, hingga gula darah yang normal. Berat badan sendiri tidak menjadi indikator kesehatan seseorang. Tetapi, berat bdan dapat mempengaruhi indikator kesehatan seseorang.

Seseorang yang kurus belum tentu dirinya sehat dan seseorang yang gendut belum tentu tidak sehat.

Memang pada kebanyakan kasus, berat badan berlebihan menandakan kondisi tubuh yang tidak sehat. 

Pada penderita obesitas, lemak yang menumpuk tidak terkontrol di dalam tubuh dapat menimbulkan indikator kesehatan menjadi tidak normal. Seperti pada kadar kolesterol maupun gula darah.

Tetapi, tidak akan terjadi masalah kesehatan apabila berat badan tersebut di dapat dari massa otot, bukan lemak. 

Penelitian pada tahun 2020 yang terbit di jurnal SPSSI menyatakan tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa bertambahnya berat badan otomatis menyebabkan kesehatan menjadi buruk. Karena faktor kenaikan berat badan bisa bermacam-macam.

Baca juga: Obesitas, Faktor Genetik atau Lingkungan?

Pengkategorian berat badan

Pengkategorian seseorang menjadi normal, kelebihan berat, dan obesitas dinamai sebagai indeks massa tubuh.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, saat ini orang dengan indeks massa tubuh (BMI) antara 18 hingga 25 digolongkan sebagai orang normal.

Sedangkan orang dengan BMI antara 25 hingga 30 diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan.

Sementara BMI 30 ke atas adalah orang yang mengalami obesitas.

Perhitungan BMI tidak akan ideal untuk menentukan kondisi kesehatan seseorang. Perlu adanya pengukuran lanjutan agar membuktikan seseorang dikatakan sehat dan tidak sehat.

Jadi, daripada berfokus pada penurunan berat badan sebagai jalan menuju peningkatan kesehatan. Lebih baik Anda mengabaikan timbangan dan lebih memperhatikan pola perilaku, seperti olahraga dan memenuhi asupan nutrisi.

Baca juga: Lebih dari 1 Miliar Orang di Dunia Diperkirakan Alami Obesitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com