Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Cangkang Foram Ungkap Perubahan Iklim Bumi dan Pemanasan Global

Kompas.com - 14/09/2020, 11:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi baru dilakukan para peneliti untuk mengungkapkan betapa mengerikan situasi iklim Bumi pada saat ini.

Para peneliti telah menganalisis unsur-unsur kimiawi yang terdapat dalam amuba bawah laut yang disebut foram yang berhasil selamat dari hantaman asteroid pada 66 juta tahun silam.

Saat tumbuhan dan hewan mati, amuba ini berhasil berkembang biak dan membangun cangkang yang kokoh dari kalsium dan mineral laut dalam.

Dilansir dari Live Science, Minggu (13/9/2020), berdasarkan analisis dari unsur kimiawi yang terdapat dalam ribuan sampel foram, para peneliti dapat membuat catatan rinci tentang iklim Bumi.

Dalam studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Science, penelitian ini mencakup catatan misi pengeboran laut dalam selama puluhan tahun, serta merinci perubahan iklim Bumi di seluruh era Kenozoikum.

Baca juga: Fosil Daun Ungkap Situasi Atmosfer Bumi 23 Juta Tahun Lalu

 

Era yang mana terjadi pada 66 juta tahun lalu, ditandai dengan dimulainya kematian dinosaurus dan meluas hingga masa kini sebagai dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Kenaikan gas rumah kaca

Hasilnya menunjukkan bagaimana Bumi bertransisi melalui empat kondisi iklim yang berbeda sebagai respons terhadap perubahan orbit planet, tingkat gas rumah kaca dan luas lapisan es kutub.

Kempat kondisi iklim itu dijuluki dengan status Warmhouse, Hothouse, Coolhouse, dan Icehouse.

Baca juga: Fosil Kerang Ungkap Waktu di Bumi Tidak Sampai 24 Jam, Kok Bisa?

 

Para peneliti menyimpulkan bahwa mereka menemukan bahwa adanya kenaikan gas rumah kaca. Sebab, laju pemanasan global antropogenik saat ini jauh melebihi fluktuasi iklim alami yang juga terlihat di titik lain di era Kenozoikum.

"Sekarang kami telah berhasil menangkap variabilitas iklim alami, kami dapat melihat bahwa proyeksi pemanasan antropogenik akan jauh lebih besar dari itu," kata rekan penulis studi James Zachos, profesor ilmu bumi dan planet di Universitas California, Santa Cruz.

Jika emisi rumah kaca saat ini tetap pada kondisi stabil, maka iklim saat ini dapat meroket kembali ke tingkat yang tidak terlihat sejak Maksimum Termal Paleosen Eosen.

Transisi dari rumah es ke rumah kaca tidak akan memakan waktu jutaan tahun, kata Zachos malah akan memakan waktu ratusan tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com