Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Menemani Kim Jong Un dalam Perjalanan ke Rusia?

Kompas.com - 12/09/2023, 14:23 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Para komandan militer tertinggi, pejabat industri persenjataan, dan diplomat menemani pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam perjalanannya ke Rusia, yang mengisyaratkan adanya kemungkinan agenda pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.

Korea Utara tidak menyebutkan nama-nama anggota delegasi tersebut, namun para analis mengidentifikasi beberapa tokoh kunci yang tampak mendampingi Kim dalam foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah pada Selasa (12/9/2023).

Ri Pyong Chol, wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Pekerja yang berkuasa dan panglima angkatan darat, pangkat tertinggi militer di negara itu, kemungkinan menemani Kim.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-565 Serangan Rusia ke Ukraina: Kim Jong Un Menuju Rusia | Lula Cabut Jaminan terhadap Putin

Mengawasi industri pertahanan Korea Utara termasuk program nuklir dan rudal, Ri sempat melakukan perjalanan ke Rusia dengan mendiang ayah Kim, Kim Jong Il, pada tahun 2011.

Dilansir dari Reuters, delegasi lainnya adalah Marsekal Pak Jong Chon, kepala baru kepemimpinan politik militer partai; Pak Thae Song, sekretaris partai dan ketua komite ilmu pengetahuan dan teknologi ruang angkasa nasional yang terlibat dalam program satelit mata-mata; dan Jo Chun Ryong, direktur Departemen Industri Amunisi, yang membantu Kim dalam kunjungannya baru-baru ini ke pabrik amunisi dan pabrik rudal.

Michael Madden, seorang ahli kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center yang berbasis di Washington, mengatakan bahwa para peserta menunjukkan bahwa Kim dan Putin akan fokus pada kerja sama pertahanan dan keamanan, termasuk kemungkinan kesepakatan untuk pembelian amunisi yang dipimpin Jo.

Menteri Pertahanan Kang Sun Nam juga kemungkinan besar ikut dalam perjalanan ke Rusia, kata Madden, meskipun wajahnya tidak teridentifikasi dengan jelas dalam foto-foto tersebut.

Menteri Luar Negeri Choe Son Hui juga tampak berjabat tangan dengan para pejabat lainnya di barisan penerima tamu di stasiun kereta.

Sebagai negosiator nuklir yang sudah lama berkecimpung dalam bidang ini dan diplomat berpengalaman, Choe berperan penting dalam pertemuan puncak Kim dengan mantan Presiden AS Donald Trump, dan dipromosikan ke posisinya saat ini tahun lalu setelah mengalami penurunan pangkat setelah KTT mereka yang gagal pada tahun 2019 di Vietnam.

Baca juga: Korea Selatan Yakin Kereta Kim Jong Un Telah Memasuki Rusia

Adik perempuan Kim yang berkuasa dan seorang pejabat senior partai, Kim Yo Jong, terlihat berdiri di samping kereta, meskipun tidak jelas apakah ia ikut naik.

Dia telah memainkan peran penting dalam mendukung pertemuan puncak kakaknya di masa lalu.

Beberapa pejabat yang menangani urusan ekonomi tampak mendampingi Kim, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa ia dan Putin mungkin akan membahas kerja sama ekonomi dan bantuan pangan.

Mereka termasuk O Su Yong, sekretaris partai dan direktur departemen ekonomi; Pak Hun, wakil perdana menteri kabinet yang bertanggung jawab atas konstruksi; dan Han Kwang Sang, kepala departemen industri ringan partai.

Baca juga: Kim Jong Un Akan Kunjungi Rusia atas Undangan Putin

Seorang pejabat di Kementerian Unifikasi Seoul yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea mengatakan bahwa Kim dan Putin dapat mencari cara untuk mengembalikan para pekerja Korea Utara ke Rusia, yang dilarang berdasarkan sanksi Dewan Keamanan PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com