Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Disebut Akan Bertemu Putin Bahas Pemberian Senjata untuk Perang di Ukraina

Kompas.com - 05/09/2023, 06:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/9/2023) menuding Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Rusia untuk membahas pemberian senjata kepada Moskwa untuk perangnya di Ukraina.

Pengumuman ini muncul setelah Gedung Putih pada pekan lalu memperingatkan bahwa Rusia telah melakukan pembicaraan rahasia dan aktif dengan Korea Utara untuk mendapatkan berbagai amunisi dan pasokan lain guna mendukung upaya perangnya.

"Seperti yang telah kami peringatkan secara terbuka, negosiasi persenjataan antara Rusia dan DPRK (Korea Utara) secara aktif mengalami kemajuan," kata Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSC) Adrienne Watson.

Baca juga: HP di Meja Kim Jong Un Saat Pantau Peluncuran Rudal Balistik Jadi Sorotan

"Kami memiliki informasi bahwa Kim Jong Un mengharapkan diskusi ini terus berlanjut, termasuk keterlibatan diplomatik tingkat pemimpin di Rusia," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Menurut The New York Times, Kim, yang jarang bepergian ke luar negaranya, kemungkinan akan pergi akhir bulan ini ke Vladivostok, di pantai Pasifik Rusia, tidak jauh dari Korea Utara, untuk bertemu dengan Putin.

Surat kabar itu mengatakan, Kim bahkan bisa melakukan perjalanan ke Ibu Kota Moskwa, tetapi hal itu belum pasti.

Juru bicara NSC John Kirby mengatakan pada pekan lalu bahwa meskipun Korea Utara menyangkalnya, Pyongyang telah memasok roket dan rudal infanteri ke Rusia pada tahun 2022. Persenjataan itu disebut digunakan oleh kelompok militer Wagner yang dikendalikan swasta.

Sementara itu, Watson mengatakan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melakukan perjalanan bulan lalu ke Korea Utara untuk mendapatkan amunisi tambahan untuk perang.

"Kami mendesak DPRK untuk menghentikan negosiasi persenjataan dengan Rusia dan mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia," kata Watson.

Baca juga: Kim Jong Un Marahi Pejabat Korea Utara karena Gagal Cegah Kerusakan akibat Badai Khanun

Pekan lalu di PBB, Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, dan Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama, bahwa kesepakatan apa pun untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara Rusia dan Korea Utara akan melanggar resolusi Dewan Keamanan yang melarang transaksi senjata dengan Pyongyang. Resolusi ini turut disahkan oleh Rusia.

Mereka mengatakan, setelah kunjungan Shoigu ke Pyongyang, sekelompok pejabat Rusia lainnya melakukan perjalanan ke Korea Utara untuk melakukan pembicaraan lanjutan mengenai pembelian senjata.

Pembicaraan antara Kim dan Putin akan dilakukan ketika Ukraina melakukan serangan balasan yang sangat diawasi ketat di bagian selatan dan timur negara itu, yang menurut Putin tidak berhasil.

"Ini bukan berarti mengulur-ulur waktu. Ini adalah sebuah kegagalan," kata Putin pada Senin.

"Setidaknya hari ini seperti inilah kelihatannya. Mari kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com