Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2023, 20:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Pihak berwenang Perancis mulai memberlakukan larangan penggunaan pakaian Muslim abaya bagi siswa perempuan di sekolah pada Senin (4/9/2023).

Dalam praktiknya, lebih dari 500 sekolah langsung berada di bawah pengawasan saat anak-anak mulai kembali ke kelas.

Pemerintah Perancis mengumumkan pada bulan lalu bahwa mereka melarang abaya di sekolah-sekolah.

Baca juga: Abaya Jadi Pakaian Muslim Paling Dicari di Pasar Grosir Metro Tanah Abang

Mereka saat itu mengatakan, hal tersebut melanggar aturan sekularisme dalam pendidikan.

Pemerintah Perancis sebelumnya juga telah membuat jilbab Muslim dilarang dengan alasan hal itu merupakan bentuk afiliasi agama.

Larangan jilbab dan abaya telah menjadi perdebatan di Perancis. Kebijakan ini mungkin menggembirakan bagi kalangan politik kanan, tapi kalangan kiri berargumen itu sebagai penghinaan terhadap kebebasan sipil.

"Semua berjalan lancar pagi ini. Tidak ada insiden untuk saat ini, kami akan terus waspada sepanjang hari agar para siswa memahami arti dari aturan ini," kata Perdana Menteri Perancis Elisabeth Borne saat ia mengunjungi sebuah sekolah di Perancis utara.

Namun, dia menambahkan masih ada sejumlah sekolah yang siswinya datang dengan mengenakan abaya.

"Beberapa siswi setuju untuk menanggalkannya. Untuk yang lainnya, kami akan berdiskusi dengan mereka, dan menggunakan pendekatan pendidikan untuk menjelaskan bahwa ada hukum yang sedang diterapkan," tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Warga Perancis Ditangkap karena Bawa 41 Kg Batu dari Pulau Sardinia Italia

513 sekolah

Menteri Pendidikan Perancis Gabriel Attal mengatakan kepada radio RTL, bahwa pihak berwenang telah mengidentifikasi 513 sekolah yang mungkin akan terkena dampak dari larangan abaya di Perancus pada awal tahun ajaran ini.

Terdapat sekitar 45.000 sekolah di Perancis, dengan 12 juta murid akan kembali ke sekolah pada Senin.

Dia menyebut, upaya telah dilakukan menjelang dimulainya tahun ajaran untuk melihat sekolah mana saja yang dapat menimbulkan masalah.

Gabriel Attal menambahkan, pengawas sekolah yang terlatih akan ditempatkan di sekolah-sekolah tertentu.

Tidak berlaku untuk orang tua yang mengantar

Namun, dia menegaskan sikap menentang pemberlakuan larangan bagi orang tua untuk mengenakan pakaian yang memiliki makna religius ketika mereka menemani anak-anak mereka dalam acara sekolah.

"Ada perbedaan antara apa yang terjadi di sekolah dan apa yang terjadi di luar sekolah. Yang penting bagi saya adalah apa yang terjadi di sekolah," katanya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pria Singapura yang Gugat Wanita karena Rayuannya Ditolak, Didakwa Penipuan Jual Macbook

Pria Singapura yang Gugat Wanita karena Rayuannya Ditolak, Didakwa Penipuan Jual Macbook

Global
Selain China, Kasus Pneumonia Anak Juga Menyebar di Belanda dan Denmark

Selain China, Kasus Pneumonia Anak Juga Menyebar di Belanda dan Denmark

Global
Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia

Internasional
Rangkuman Hari Ke-648 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran Avdiivka Melambat | Lukashenko ke China

Rangkuman Hari Ke-648 Serangan Rusia ke Ukraina: Pertempuran Avdiivka Melambat | Lukashenko ke China

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kisah Pembebasan Sandera Hamas | Henry Kissinger Meninggal

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kisah Pembebasan Sandera Hamas | Henry Kissinger Meninggal

Global
Cuaca Sulit, Perang Rusia-Ukraina di Avdiivka Melambat

Cuaca Sulit, Perang Rusia-Ukraina di Avdiivka Melambat

Global
Cara Penambang 'Lubang Tikus' di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Cara Penambang "Lubang Tikus" di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Global
Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Global
Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Global
Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Global
Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Global
Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Global
Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Global
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Global
Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com