Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Pemindahan Kedutaan Inggris ke Yerusalem Picu Kekhawatiran soal Perundingan Damai Palestina

Kompas.com - 09/10/2022, 12:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Keprihatinan disampaikan oleh Uskup Agung Canterbury (imam paling senior dalam gereja inggris), Justin Welby, atas potensi pemindahan kedutaan Inggris dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Justin Welby mengaku prihatin tentang kemungkinan implikasi dari perubahan semacam itu sebelum tercapainya perundingan damai antara Israel dan Palestina.

Isu soal rencana tersebut berkembang setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengatakan sedang mempertimbangkan relokasi kepada mitranya dari Israel Yair Lapid pada pertemuan puncak PBB di New York bulan lalu.

Baca juga: Cerita Anak-anak Palestina Cemas sampai Tak Bisa Tidur akibat Hadirnya Drone Israel

Jika Kedutaan Inggris akan dipindahkan, itu akan mengikuti jejak keputusan kontroversial Donald Trump untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem – sebuah langkah yang memicu kecaman dan protes internasional.

Inggris telah lama mempertahankan kedutaan Israelnya di Tel Aviv meskipun Israel menunjuk Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Dalam sebuah pernyataan kepada Jewish News pada Jumat (7/10/2022), seorang juru bicara Welby mengatakan: “Uskup agung khawatir tentang dampak potensial dari pemindahan kedutaan Inggris di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem sebelum negosiasi penyelesaian antara Palestina dan Israel tercapai.

“Dia berhubungan dengan para pemimpin Kristen di Tanah Suci dan terus berdoa untuk perdamaian Yerusalem,” menurut pernyataan itu sebagaimana dilansir Guardian pada Sabtu (8/10/2022).

Baca juga: PM Israel Yair Lapid Dukung Solusi Damai Israel-Palestina

Seorang juru bicara Downing Street sebelumnya mengatakan Truss telah memberi tahu Lapid "soal ulasannya tentang lokasi kedutaan Inggris saat ini di Israel", pada pertemuan puncak PBB pada September.

Truss juga mengatakan dia memahami “penting dan sensitifnya” lokasinya.

Beberapa diplomat Arab telah mendesak Truss untuk tidak melanjutkan langkah tersebut dan mengatakan hal itu berpotensi membahayakan kesepakatan perdagangan bebas antara Inggris dan Dewan Kerjasama Teluk yang akan diselesaikan tahun ini.

Partai Buruh dan Demokrat Liberal Inggris juga telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang peninjauan tersebut. Juru bicara urusan luar negeri yang terakhir Layla Moran pun memperingatkan soal "provokasi".

"Inggris dalam situasi apa pun tidak boleh mengambil langkah-langkah yang berisiko mengobarkan ketegangan dan merusak prospek perdamaian," katanya.

Baca juga: Hamas Eksekusi 5 Warga Palestina, Ini Alasan Mereka

“Saya telah menulis kepada menteri luar negeri untuk menjelaskan bahwa pemindahan kedutaan seharusnya hanya dilakukan sebagai bagian dari negosiasi perundingan damai antara Israel dan Palestina, dan peninjauan ini harus dihentikan.”

Seorang juru bicara Partai Buruh mengatakan kepada Middle East Eye: “Posisi kami dalam hal ini tidak berubah – (partai) Buruh tidak mendukung langkah tersebut. Kami tidak ingin kepindahan itu terjadi dan kami akan menentangnya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com