Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Terjunkan Tim Penyelam Selidiki Kerusakan Jembatan Crimea

Kompas.com - 09/10/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Tim penyelam Rusia pada Minggu (9/10/2022) akan diterjunkan memeriksa kerusakan di jembatan Crimea akibat ledakan.

Ledakan jembatan Crimea tersebut mengguncang simbol bergengsi dari pencaplokan Rusia terhadap Semenanjung Crimea, sebagaimana dilansir Reuters.

Diberitakan sebelumnya, Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia mengatakan, sebuah truk barang meledak di jalanan jembatan pada pukul 06:07 waktu setempat.

Baca juga: Ledakan Jembatan Crimea Setelah Putin Rayakan Hari Lahir, Pejabat Ukraina Unggah Video Selamat Ulang Tahun

Ledakan jembatan Crimea yang terjadi pada Sabtu (8/10/2022) tersebut disambut dengan gembira oleh para pejabat Ukraina. Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin menuturkan, para penyelam akan mulai bekerja pada Minggu pukul 06.00 waktu setempat.

“Situasinya dapat dikelola. Ini tidak menyenangkan, tetapi tidak fatal,” kata Gubernur Crimea yang ditunjuk Rusia, Sergei Aksyonov, kepada wartawan.

“Tentu saja, emosi terpicu dan ada keinginan untuk membalas dendam,” sambung Aksyonov.

Baca juga: Krusialnya Jembatan Crimea, Simbol Pendudukan Ilegal dan Jalur Logistik Utama Rusia di Ukraina Selatan

Jembatan tersebut merupakan jalur penghubung penting untuk menyuplai berbagai kebutuhan dan bahan bakar.

Aksyonov menuturkan, Semenanjung Crimea masih memiliki stok bahan bakar yang cukup untuk sebulan dan makanan untuk dua bulan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya di Ukraina selatan dapat dipasok sepenuhnya melalui jalur darat dan laut yang ada.

Rusia merebut Crimea dari Ukraina pada 2014. Jembatan Crimea yang dibangun atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin dan diresmikan pada 2018.

Baca juga: Ukraina Terkini: Jembatan Kerch di Crimea Runtuh Pasca-ledakan Hebat

Jembatan sepanjang 19 Kilometer (Km) yang menghubungkan wilayah itu dengan jaringan transportasi Rusia dibuka dengan meriah oleh Putin.

Kyiv menuntut agar pasukan Rusia meninggalkan Crimea, serta wilayah Ukraina yang direbut Moskwa dalam invasi yang diluncurkan Putin pada Februari.

Belum jelas apakah ledakan itu adalah serangan yang disengaja. Di satu sisi, insiden itu terjadi di tengah kekalahan Rusia di sejumlah medan perang.

“Mungkin Rusia dapat membangunnya kembali, tetapi mereka tidak dapat mempertahankannya saat kalah perang,” kata analis politik James Nixey dari lembaga think tank Chatham House.

Pejabat Rusia mengatakan, sebanyak tiga orang tewas akibat ledakan jembatan Crimea. Para korban kemungkinan penumpang mobil yang sedang berjalan di dekat truk yang meledak.

Baca juga: Ukraina Terkini: Bom Mobil Meledak di Jembatan Crimea, 7 Tanker Minyak Terbakar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com