Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tunjuk Jenderal Baru untuk Memimpin Serangan ke Ukraina, Terkenal Berdarah Dingin

Kompas.com - 09/10/2022, 10:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menunjuk seorang jenderal terkenal, yang menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 1990-an, sebagai komandan keseluruhan pertama untuk perang di Ukraina.

Penggantian jendral untuk memimpin serangan Rusia ke Ukraina pada Sabtu (8/10/2022), dilakukan saat Kremlin berjuang untuk menghentikan serangan balasan Ukraina yang telah membuat pasukannya berantakan.

Penunjukan Jenderal Sergei Surovikin dilakukan pada hari yang sama ketika Vladimir Putin mendapat pukulan memalukan setelah ledakan Jembatan Crimea membuat bagian jalan raya ke Selat Kerch tenggelam dan menyebabkan kebakaran besar di rel kereta api.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-227 Serangan Rusia ke Ukraina: Ledakan di Jembatan Crimea, Rusia Tunjuk Jenderal Perang Baru di Ukraina

Siapa Sergei Surovikin?

Surovikin adalah seorang komandan veteran yang memimpin ekspedisi militer Rusia di Suriah pada tahun 2017, di mana ia dituduh menggunakan taktik “kontroversial” termasuk pengeboman acak terhadap pejuang anti-pemerintah.

Pengangkatannya adalah yang pertama dari komandan medan perang keseluruhan untuk pasukan Rusia di Ukraina.

Ini mungkin menunjukkan bahwa Moskwa sekarang memahami bahwa militernya berada dalam bahaya keruntuhan di Ukraina, dengan pasukan Kyiv maju di keempat wilayah yang diklaim oleh Putin telah "dicaplok".

Surovikin adalah mantan kepala Angkatan Udara Rusia, dan pada musim panas dilantik sebagai kepala kelompok militer selatan, menggantikan Jenderal Alexander Dvornikov, yang hanya bertahan beberapa bulan di posisi itu.

Dia dipandang telah meningkatkan efektivitas pertempuran pasukan Rusia di Ukraina timur, di mana komunikasi dan kerja sama yang buruk telah mengganggu pasukan invasi Rusia.

Baca juga: Krusialnya Jembatan Crimea, Simbol Pendudukan Ilegal dan Jalur Logistik Utama Rusia di Ukraina Selatan

Tuduhan korupsi dan kebrutalan

Namun, Surovikin juga memiliki sejarah berliku yang mencakup dua masa penjara karena diduga menjual senjata dan memimpin kolom militer melawan pengunjuk rasa selama kudeta 1991. Dia juga pernah bertugas di Tajikistan dan Chechnya.

“Selama lebih dari 30 tahun, karir Surovikin telah dirundung tuduhan korupsi dan kebrutalan,” tulis pejabat intelijen Inggris dalam laporan baru-baru ini tentang kemungkinan promosi Surovikin untuk memimpin kelompok militer selatan sebagaimana dilansir Guardian.

Selama upaya kudeta 1991 yang diluncurkan oleh garis keras Soviet, Surovikin, yang saat itu seorang kapten, memimpin divisi senapan yang melewati barikade yang didirikan oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Tiga orang tewas dalam bentrokan itu, termasuk seorang yang terlindas.

“Ini sangat simbolis bahwa Sergei Surovikin, satu-satunya perwira yang memerintahkan untuk menembak kaum revolusioner pada Agustus 1991 dan benar-benar membunuh tiga orang, sekarang bertanggung jawab atas upaya terakhir untuk memulihkan Uni Soviet,” tulis Grigory Yudin, seorang ilmuwan politik dan sosiolog Rusia.

"Orang-orang ini tahu apa yang mereka lakukan, dan mereka tahu sekarang."

Baca juga: Ukraina Terkini: Bom Mobil Meledak di Jembatan Crimea, 7 Tanker Minyak Terbakar

Dengan penunjukan itu, Kremlin mungkin juga berusaha memerangi kritik dari nasionalis yang menuduh tentara salah mengatur perang di Ukraina dan gagal menggunakan taktik keras untuk memaksa pemerintah Kyiv menyerah.

Di antara orang Rusia yang menyambut baik penunjukan Surovikin adalah Yevgeny Prigozhin, pendiri perusahaan militer swasta Wagner yang terkenal kejam dan kritikus vokal terhadap kepemimpinan militer.

“Surovikin adalah komandan paling cakap di tentara Rusia,” kata Prigozhin, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Concord, sebuah perusahaan yang terkait dengannya. Ia adalah “tokoh legendaris, ia dilahirkan untuk mengabdi pada tanah airnya dengan setia”.

“Setelah menerima perintah (pada tahun 1991), Surovikin adalah perwira yang tanpa ragu-ragu masuk ke tanknya dan maju untuk menyelamatkan negaranya,” ungkap pendiri grup Wagner itu.

Baca juga: Ukraina Terkini: Jembatan Kerch di Crimea Runtuh Pasca-ledakan Hebat

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com