Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Kompas.com - 05/05/2024, 08:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC,AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China meluncurkan wahana Chang'e-6 untuk mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan, yang disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia.

Sebuah roket tanpa awak yang membawa wahana Chang'e-6 meluncur dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 17.27 waktu setempat.

Sebagaimana dilansir BBC, misi 53 hari ini bertujuan untuk membawa sekitar 2 kilogram sampel bulan ke Bumi untuk dianalisis.

Baca juga: NASA Luncurkan Wahana ke Bulan Jupiter untuk Temukan Kehidupan

Setelah itu, wahana Chang'e-6 akan mencoba diluncurkan kembali dari sisi bulan yang membelakangi Bumi.

Sisi ini kadang digambarkan sebagai sisi gelap Bulan karena tidak bisa dilihat dari Bumi, bukan karena tidak terkena sinar Matahari.

Sisi ini memiliki kerak yang lebih tebal dan lebih tua dengan lebih banyak kawah.

Selain itu, sisi tersebut lebih sedikit tertutup oleh aliran lava purba dibandingkan sisi dekatnya.

Para ilmuwan berharap hal ini bisa mempermudah pengumpulan materi yang bisa menjelaskan bagaimana Bulan terbentuk.

Wakil direktur Pusat Eksplorasi Bulan dan Rekayasa Antariksa China, Ge Ping, mengatakan kepada wartawan menjelang peluncuran, bahwa Chang'e-6 akan mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan untuk pertama kalinya.

Asal usul nama Chang'e-6

Wahana Chang'e-6 dinamai sesuai dengan nama dewi Bulan, salah satu tokoh paling populer dalam mitologi China.

Wahana ini diharapkan dapat melakukan pendaratan lunak di Cekungan Kutub Selatan-Aitken, sebuah cekungan luas dengan lebar 2.500 km dan kedalaman hingga 8 km.

Baca juga: Rencana AS Luncurkan Kembali Manusia ke Bulan pada 2025 Terpaksa Diundur

"Tujuannya adalah untuk mengumpulkan tanah dan bebatuan bulan, serta melakukan eksperimen dengan menggunakan bor dan lengan mekanik," kata Administrasi Antariksa Nasional China.

Disebutkan, bahwa satelit ini akan menggunakan satelit relai bernama Queqiao 2 untuk berkomunikasi dengan Bumi.

Peluncuran ini menandai misi pertama dari tiga misi tanpa awak ke bulan yang direncanakan oleh China dalam dekade ini.

Chang'e-7 akan mencari air di kutub selatan Bulan, dan Chang'e-8 akan mencoba membangun kelayakan teknis untuk membangun pangkalan yang direncanakan, yang dikenal sebagai Stasiun Penelitian Bulan Internasional.

Pendahulunya, Chang'e-5, mengambil lava termuda yang pernah ada dari Bulan saat kembali pada Desember 2020.

Peluncuran Chang'e-6 pada hari Jumat menandai tahap terbaru dalam program eksplorasi ruang angkasa China yang bersaing dengan AS.

Lima tahun lalu, China menjadi negara pertama yang mendaratkan kendaraan penjelajah di sisi jauh Bulan.

Baca juga: Rusia Berencana Kirim Kosmonot ke Bulan pada 2031

Pada 2030, China menargetkan untuk menempatkan astronot pertamanya di Bulan, dan mengirimkan wahana untuk mengumpulkan sampel dari Mars dan Jupiter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com