Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Luncurkan Wahana ke Bulan Jupiter untuk Temukan Kehidupan

Kompas.com - 12/04/2024, 11:53 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - NASA meluncurkan wahana antarplanet pada Kamis (11/4/2024). Rencananya, wahana tersebut akan dikirim ke salah satu bulan Jupiter, Europa.

Direncanakan, pesawat luar angkasa Clipper akan lepas landas pada Oktober menuju Europa, salah satu dari banyak bulan yang mengorbit Jupiter.

Tujuan para ilmuwan antariksa AS tersebut untuk mencari tempat baru atau suatu tempat tinggal bagi kehidupan.

Baca juga: Lulus Pelatihan NASA, Wanita Arab Ini Siap Terbang ke Luar Angkasa

"Salah satu pertanyaan mendasar yang ingin dipahami NASA adalah, apakah kita sendirian di kosmos?" tanya Bob Pappalardo, ilmuwan proyek misi tersebut mengatakan kepada AFP.

"Jika kita menemukan kondisi kehidupan, dan suatu hari nanti benar-benar menemukan kehidupan di tempat seperti Europa, maka di tata surya kita ada dua contoh kehidupan yakni Bumi dan Europa," jelas dia.

Maka dari itu, penelitian ini bisa bermanfaat untuk memahami bagaimana kehidupan umum terjadi di seluruh alam semesta.

Pesawat luar angkasa tersebut saat ini berada di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, berada di sebuah ruangan khusus atau area tertutup yang hanya dapat diakses oleh orang-orang yang mengenakan penutup kepala hingga ujung kaki.

Tindakan pencegahannya adalah memastikan wahana tersebut tetap bebas dari kontaminasi untuk menghindari pengangkutan mikroba Bumi ke Europa.

Baca juga: NASA Konfirmasi Adanya Sedimen Danau Kuno di Mars

Setelah diangkut ke Kennedy Space Center di Florida, Clipper akan diluncurkan dengan roket Space X Falcon Heavy dan memulai perjalanan lebih dari lima tahun yang melibatkan melewati Mars untuk menambah kecepatan.

Sedangkan pada tahun 2031, ia akan berada di orbit sekitar Jupiter dan Europa, di mana ia akan memulai studi rinci tentang bulan yang diyakini para ilmuwan tertutup air beku.

"Kami memiliki instrumen seperti kamera, spektrometer, magnetometer, dan radar yang dapat menembus es, memantulkan air dan kembali ke permukaan untuk memberi tahu kami seberapa tebal es dan di mana letak air cair," jelas Pappalardo.

Para ilmuwan tidak berharap untuk menemukan makhluk hijau kecil berenang di air, tetapi hanya mencari kondisi yang dapat mendukungnya.

Ilmuwan mengacu dari lingkungan ekstrem di Bumi seperti ventilasi panas bumi yang kekurangan cahaya yang terletak jauh di bawah lapisan es kutub, bahwa makhluk kecil dapat ditemukan di mana saja.

Dan kondisi di Europa, yang ukurannya hampir sebesar bulan Bumi, dapat menyediakan habitat serupa, menawarkan prospek yang menggiurkan bahwa kita tidak sendirian, bahkan di Tata Surya kita sendiri.

Baca juga: Kapsul NASA Bawa Sampel Asteroid Terbesar ke Bumi

"Jika bulan-bulan di sekitar planet yang jauh dari bintang bisa menampung kehidupan, maka jumlah peluang di sekitar tata surya, di sekitar alam semesta, tempat kehidupan bisa berlangsung, menurut saya akan meningkat drastis," jelas Jordan Evans, manajer proyek Europa Clipper.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com