Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2022, 09:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Sebuah ledakan melumpuhkan Jembatan Crimea (Jembatan Kerch) yang dijaga ketat yang menghubungkan Crimea ke daratan Rusia, simbol pendudukan ilegal Rusia dan jalur logistik utama bagi pasukan Rusia di Ukraina selatan.

Ledakan di Jembatan Crimea menjadi pukulan berat terbaru bagi Vladimir Putin setelah berminggu-minggu dipermalukan secara militer.

Jembatan Kerch adalah proyek prestise pribadi untuk presiden Rusia, dan ledakan yang menghancurkan terjadi sehari setelah ulang tahunnya yang ke-70. Ledakan itu merusak jalan menuju Crimea dan membuat jalur kereta api terbakar.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-227 Serangan Rusia ke Ukraina: Ledakan di Jembatan Crimea, Rusia Tunjuk Jenderal Perang Baru di Ukraina

Ukraina tidak secara langsung mengelaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang menurut Rusia dilakukan oleh sebuah bom truk.

Tetapi seorang pejabat senior Ukraina mengunggah pesan "selamat ulang tahun" dengan gambar kehancuran. Hanya dalam beberapa jam, kantor pos Ukraina juga mengungkapkan desain untuk perangko peringatan, menunjukkan jembatan terbakar.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan tentang apakah ledakan telah diantisipasi.

Pemimpin partai politik negara itu, Presiden Zelensky juga menyatakan serangan itu merupakan konsekuensi dari pendudukan ilegal Rusia di Crimea.

“Konstruksi ilegal Rusia mulai berantakan dan terbakar. Alasannya sederhana: jika Anda membangun sesuatu yang eksplosif, maka cepat atau lambat akan meledak,” tulis David Arakhamia, ketua partai Servant of the People, di Telegram sebagaimana dilansir Guardian.

Baca juga: Ukraina Terkini: Bom Mobil Meledak di Jembatan Crimea, 7 Tanker Minyak Terbakar

Diklaim “tak akan tersentuh”

Insiden terbaru berdampak sangat merusak bagi Moskwa yang mengklaim jembatan Kerch hampir tidak tersentuh. Pasalnya infrastruktur ini dilindungi oleh lapisan pertahanan dari pasukan militer perairan terlatih hingga sistem rudal terbaru.

Jembatan Crimea dibangun atas perintah Putin dan diresmikan pada 2018, dan merupakan penghubung transportasi utama untuk peralatan militer bagi tentara Rusia yang bertempur di Ukraina, terutama di selatan, serta mengangkut pasukan di sana.

Rusia selama berbulan-bulan berasumsi bahwa Crimea – termasuk jembatan Kerch – berada di luar kemampuan pasukan Ukraina untuk menyerang.

Namun, dalam dua bulan terakhir serangkaian ledakan telah menghantam situs-situs di Crimea. Termasuk pangkalan udara angkatan laut Saky, di tengah meningkatnya keyakinan di Kyiv bahwa mereka dapat merebut kembali Crimea.

Jika benar direncanakan oleh Kyiv, insiden akan menjadi tanda terbaru dari kepercayaan militer Ukraina di lapangan, bahkan ketika Rusia mengklaim lebih banyak wilayah Ukraina di atas kertas.

Baca juga: Ukraina Terkini: Jembatan Kerch di Crimea Runtuh Pasca-ledakan Hebat

Tidak ada analis militer yang serius yang menunjukkan bahwa Ukraina hampir berada dalam posisi untuk mendapatkan kembali Crimea, tetapi gagasan itu terasa sedikit lebih masuk akal daripada tahun lalu.

Rusia telah mengancam pembalasan atas setiap serangan di jembatan tersebut. Perayaan di Ukraina tentang kerusakan – yang kemungkinan akan mempersulit pasokan dan bala bantuan untuk mencapai pasukan pendudukan di selatan – bercampur dengan kekhawatiran tentang kemungkinan eskalasi.

Halaman:
Sumber Guardian

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Global
Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Global
Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Global
Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Global
UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

Global
Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Global
China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

Global
Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Global
Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Global
Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Global
Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Global
Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Global
Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Global
Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Global
[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com