Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Sri Lanka Diyakini Bisa Membaik dalam 18 Bulan, Ini Rencana Pemerintahnya

Kompas.com - 05/07/2022, 20:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

India kata dia telah memberi Sri Lanka jalur kredit yang sangat dibutuhkan untuk membeli bahan bakar.

“India selalu menjadi pemain utama. Mereka tidak dapat memiliki ketidakstabilan di depan pintu mereka. Ketidakstabilan di Sri Lanka bukanlah yang diinginkan India,” kata Wickremesinghe.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, IMF Minta 2 Hal Ini untuk Keluar dari Krisis

Beberapa analis kebijakan luar negeri telah menunjukkan bahwa China, pemberi pinjaman terbesar ketiga Sri Lanka, lambat menanggapi krisis di negara kepulauan itu.

Mereka mengatakan Beijing kesal karena pemerintah Rajapaksa membatalkan proyek infrastruktur tahun lalu oleh perusahaan China. Namun, Wickremesinghe membantah adanya ketegangan dalam hubungan dengan China.

Negara kepulauan berpenduduk 22 juta jiwa itu hampir terhenti karena kekurangan bahan bakar dan barang-barang penting seperti makanan dan obat-obatan. Pemerintah kehabisan cadangan devisa untuk mengimpor komoditas awal tahun ini.

Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya pada April, dan cadangan devisa yang dapat digunakan sangat rendah, sehingga harus berjuang menutupi kebutuhannya dari pasar internasional.

Di Colombo, jalanan hampir kosong. Beberapa antrian panjang terlihat di dekat beberapa SPBU yang masih buka, tetapi lembaga pendidikan, bisnis, dan kantor pemerintah tetap tutup.

Hotel-hotel di ibu kota - yang dulu penuh dengan turis - berjuang untuk tetap bertahan karena penurunan tajam dalam tamu.

Dampak krisis Sri Lanka bangkrut, antrean warga mengular untuk membeli elpiji di Colombo, 23 Mei 2022.AFP/ISHARA S KODIKARA Dampak krisis Sri Lanka bangkrut, antrean warga mengular untuk membeli elpiji di Colombo, 23 Mei 2022.

Baca juga: Rusia Gagal Bayar Utang Luar Negeri, Bangkrut Juga seperti Sri Lanka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com