Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Penembakan Massal pada Hari Kemerdekaan AS: Ada 200 Tembakan, Saya Kira Kembang Api

Kompas.com - 05/07/2022, 18:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP,Reuters

CHICAGO, KOMPAS.com - Saksi mata dalam penembakan massal di Highland Park, kota Chicago, Amerika Serikat, saat parade hari kemerdekaan AS pada Senin (4/7/2022) mengira suara yang didengarnya adalah kembang api tetapi orang-orang berlarian.

"Kedengarannya seperti kembang api yang meledak," kata pensiunan dokter Richard Kaufman dikutip dari Reuters.

Ia berdiri di seberang jalan dari lokasi pria bersenjata itu melepaskan tembakan, menambahkan bahwa dia mendengar sekitar 200 tembakan.

Baca juga: Penembakan Massal di Chicago Saat Hari Kemerdekaan AS, 6 Tewas dan 36 Luka-luka

"Kacau itu. Sebuah penyerbuan. Anak-anak berlarian. Orang-orang menunduk untuk berlindung," lanjutnya.

Sementara itu, saksi lain bernama Don Johnson yang menghadiri parade hari kemerdekaan AS menceritakan, ia awalnya mengira tembakan itu suara knalpot mobil yang meletup (backfire).

"Dan akhirnya, saya mendengar jeritan dari satu blok dan orang-orang berlarian membawa anak-anak mereka dan segalanya, dan kami berlari ke pom bensin, kami berada di sana selama tiga jam," katanya kepada kantor berita AFP.

"Saya pernah melihat adegan seperti ini berulang kali di TV dan di tempat yang berbeda, dan tidak berpikir itu akan terjadi di sini," lanjutnya tentang penembakan massal di hari kemerdekaan AS tersebut.

Foto tersangka penembakan massal di Chicago, Amerika Serikat, yang dirilis oleh City of Highland Park Police Department pada Senin (4/7/2022). Tersangka bernama Robert (Bobby) E Crimo atau Robert Crimo berusia 22 tahun. Penembakan terjadi saat perayaan hari kemerdekaan AS.CITY OF HIGHLAND PARK POLICE DEPARTMENT via AP Foto tersangka penembakan massal di Chicago, Amerika Serikat, yang dirilis oleh City of Highland Park Police Department pada Senin (4/7/2022). Tersangka bernama Robert (Bobby) E Crimo atau Robert Crimo berusia 22 tahun. Penembakan terjadi saat perayaan hari kemerdekaan AS.
Kemudian, Amarani Garcia yang berada di pawai bersama putrinya yang masih kecil mengatakan kepada afiliasi ABC setempat, dia mendengar suara tembakan dan ada jeda kemungkinan untuk reload, kemudian terdengar lebih banyak tembakan.

"Orang-orang berteriak dan berlari. Itu benar-benar membuat trauma," kata Garcia. "Saya sangat ketakutan. Saya bersembunyi dengan putriku di toko kecil. Itu membuatku merasa kita tidak aman lagi."

Baca juga:

Video di media sosial menunjukkan marching band tiba-tiba memecah formasi dan melarikan diri. Foto lain memperlihatkan orang-orang meninggalkan barang-barang dan mencari perlindungan.

Polisi mengatakan, penembakan massal dimulai pada pukul 10.14 waktu setempat ketika parade kira-kira sudah menempuh tiga perempat jalan.

"Sepertinya penonton menjadi sasaran... Jadi, sangat acak, sangat disengaja, dan sangat menyedihkan," kata juru bicara Satuan Tugas Kejahatan Besar Lake County, Christopher Covelli.

Sebanyak lima dari enam orang yang tewas dalam penembakan massal Chicago ini semuanya orang dewasa dan tewas di tempat kejadian. Korban keenam dibawa ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong.

Warga negara Meksiko termasuk di antara korban yang tewas, kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.

Baca juga: Penembakan di Amerika Lagi, Remaja 15 Tahun Tewas dalam Konser di Washington DC

Dr Brigham Temple dari Rumah Sakit Highland Park, tempat sebagian besar korban dibawa, mengatakan bahwa RS-nya menerima 25 orang berusia delapan hingga 85 tahun dengan luka tembak.

Dia mengatakan, empat atau lima anak-anak termasuk di antara para korban, sedangkan 16 orang sudah dipulangkan.

Polisi telah menangkap tersangka penembakan massal di Chicago saat hari kemerdekaan Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/7/2022).

Tersangka penembakan massal Chicago bernama Robert Crimo (22), pria dengan senapan bertenaga tinggi yang menembak dari atap. Motifnya belum diketahui.

Baca juga: Polisi Tangkap Tersangka Penembakan Massal di Chicago Saat Hari Kemerdekaan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com