WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden akan mengerahkan kembali hingga 500 tentara AS di Afrika Timur ke Somalia.
Dilansir The Hill, pemerintah AS ingin membangun kembali "kehadiran kecilnya" di negara itu untuk melawan afiliasi al-Qaeda, al-Shabaab.
"Pasukan, yang direposisi dari negara-negara tetangga, akan membantu membentuk kehadiran militer AS yang kecil dan terus-menerus di Somalia,” kata seorang pejabat senior pemerintah.
Baca juga: Hassan Sheik Mohamud Terpilih sebagai Presiden Somalia untuk Kedua Kalinya dengan Pemilu Damai
Langkah tersebut, yang pertama kali dilaporkan New York Times, membalikkan penarikan pasukan dari Somalia yang diperintahkan mantan presiden Donald Trump pada Desember 2020.
AS memiliki 750 tentara yang ditempatkan di Somalia pada saat itu, dan Trump membingkai keputusan itu sebagai bagian dari upayanya untuk mengakhiri “perang selamanya.”
Pasukan itu telah dipindahkan ke negara-negara tetangga dan akan bergerak masuk dan keluar untuk mencoba membantu operasi kontraterorisme.
Al-Shabaab telah berkembang menjadi afiliasi global terbesar dan terbaik dari Al Qaeda, kata pejabat senior pemerintah kepada wartawan.
Baca juga: Presiden Somalia Tangguhkan Kekuasaan Perdana Menteri, Ini yang Terjadi
Keputusan Trump untuk mundur hanya membuat kelompok itu tumbuh lebih kuat, dan itu telah meningkatkan tempo serangannya di kawasan, termasuk terhadap personel AS.
Selanjutnya, memiliki pasukan AS yang berputar melalui Somalia menciptakan “risiko perlindungan kekuatan yang sangat nyata,” kata pejabat itu.
Ini juga menciptakan tantangan efisiensi dengan mengangkut dan membongkar peralatan bolak-balik ketika operator seharusnya bekerja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.