AFGHANISTAN, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Afghanistan, Sirajuddin Haqqani, menjanjikan adanya kabar yang sangat baik segera tentang kembalinya anak perempuan ke sekolah menengah.
Hal itu disampaikan Haqqani dalam sebuah wawancara langka yang disiarkan oleh CNN pada Senin (16/5/2022).
Pada akhir Maret, Taliban telah menutup sekolah menengah dan perguruan tinggi untuk anak perempuan hanya beberapa jam setelah dibuka kembali.
Baca juga: Taliban Buka Lagi Sekolah Menengah untuk Anak Perempuan di Afghanistan
Kebijakan tak terduga itu diperintahkan oleh Hibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban dan negara itu.
Penutupan kembali sekolah menengah dan perguruan tinggi bagi anak perempuan kembali membuat marah banyak warga Afghanistan dan masyarakat internasional.
"Saya ingin memberikan beberapa klarifikasi. Tidak ada orang yang menentang pendidikan untuk perempuan," kata Haqqani, salah satu pemimpin Taliban yang selama ini paling tertutup dan hanya menunjukkan wajahnya di depan umum untuk pertama kalinya pada Maret.
Dia berpendapat bahwa anak perempuan sudah bisa pergi ke sekolah dasar.
"Di atas kelas itu, pekerjaan berlanjut pada mekanisme untuk memungkinkan anak perempuan bersekolah di sekolah menengah,” ujar Haqqani dalam wawancara televisi pertamanya.
"Segera Anda akan mendengar kabar baik tentang masalah ini," ungkap dia, dilansir dari AFP.
Haqqani mengisyaratkan bahwa "mekanisme" itu terkait dengan aturan berpakaian sekolah, menjelaskan bahwa pendidikan harus didasarkan pada budaya Afghanistan, aturan dan prinsip Islam, dan merujuk lebih luas pada masalah perempuan yang mengenakan jilbab.
Baca juga: Putri Pejabat Taliban Bisa Sekolah, tetapi Remaja Perempuan Afghanistan Lainnya Dilarang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.