Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Sebut Aksi Terbaru Rusia di Dekat Chernobyl Bisa Timbulkan Ancaman Radiasi

Kompas.com - 28/03/2022, 12:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Ukraina menuduh Rusia pada Minggu (27/3/2022), melakukan tindakan tidak bertanggung jawab di sekitar pembangkit listrik Chernobyl yang dapat mengirim radiasi ke sebagian besar Eropa.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan pasukan Rusia "memiliterisasi" zona eksklusi di sekitar stasiun Chernobyl, lokasi kecelakaan nuklir sipil terburuk di dunia pada 1986.

Menurut dia, pasukan Rusia sedang mengangkut sejumlah besar senjata tua dan tidak terawat dengan baik, menciptakan risiko merusak bejana penahan yang dibangun di sekitar reaktor keempat yang rusak di stasiun itu.

Baca juga: Rusia Hancurkan Laboratorium Berisi Peralatan Analisis Berharga di Chernobyl

Selain itu, pasukan Rusia mencegah petugas pemadam kebakaran mengendalikan sejumlah besar kebakaran di zona tersebut.

"Dalam konteks keselamatan nuklir, tindakan prajurit Rusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak profesional menghadirkan ancaman yang sangat serius tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi ratusan juta orang Eropa," kata Vereshchuk di akun Telegramnya, dikutip dari Reuters.

Vereshchuk mendesak PBB untuk mengirim misi untuk menilai risikonya.

"Oleh karena itu, kami menuntut Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan demiliterisasi zona eksklusi di sekitar stasiun Chernobyl serta mengirimkan misi khusus untuk menghilangkan risiko terulangnya kecelakaan Chernobyl yang diakibatkan oleh tindakan pasukan pendudukan Rusia," ungkap dia.

Vereshchuk mengatakan kerusakan pada bejana penahan yang dibangun dengan pembiayaan Eropa itu dapat menyebabkan pelepasan di atmosfer sejumlah besar debu radioaktif dan kontaminasi tidak hanya di Ukraina tetapi juga di negara-negara Eropa lainnya.

Baca juga: Staf PLTN Chernobyl Belum Libur 3 Minggu sejak Direbut Rusia, Kini Dirotasi

Rusia, katanya, mengabaikan risiko ini dengan terus mengangkut senjata di daerah dekat stasiun.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi klaim Vereshchuk di lapangan.

Rusia yang jelas sebelumnya telah membantah bahwa pasukannya menempatkan fasilitas nuklir di dalam Ukraina dalam bahaya.

Kebakaran dan ledakan pada tahun 1986 di reaktor keempat Chernobyl seperti diketahui mengirim radiasi ke Inggris dan Spanyol.

Ribuan kematian telah dikaitkan dengan akibat kecelakaan dan radiasi yang dilepaskannya.

Semua reaktornya sekarang telah tidak digunakan lagi.

Pasukan Rusia menduduki stasiun Chernobyl pada hari-hari pertama invasi bulan lalu dan untuk sementara waktu mencegah staf yang memelihara fasilitas di sana untuk pergi atau digantikan oleh pekerja lain.

Wali Kota Slavutych, kota yang dibuat dan dibangun setelah kecelakaan 1986, mengatakan pada Sabtu (26/3/2022), bahwa pasukan Rusia telah mengambil alih kota itu. Tiga orang tewas dalam bentrokan. 

Badan Energi Atom Internasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang memantau situasi dan menyatakan keprihatinan tentang kemampuan staf untuk berputar masuk dan keluar dari stasiun.

Baca juga: Putin Disebut Perintahkan Serangan Teroris di Situs Nuklir Chernobyl

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com