Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf PLTN Chernobyl Belum Libur 3 Minggu sejak Direbut Rusia, Kini Dirotasi

Kompas.com - 21/03/2022, 09:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

CHERNOBYL, KOMPAS.com - Sekitar separuh staf di fasilitas limbah radioaktif di Chernobyl yang bekerja tanpa henti sejak pasukan Rusia merebut PLTN itu bulan lalu, digantikan oleh staf Ukraina lainnya.

Hal tersebut disampaikan badan pengawas nuklir PBB (IAEA) pada Minggu (20/3/2022).

Lebih dari tiga minggu yang lalu pasukan Rusia mengambil alih fasilitas limbah di dekat PLTN Chernobyl, yang sekarang sudah tidak berfungsi sejak kecelakaan nuklir terburuk di dunia pada 1986.

Baca juga: Radiasi Chernobyl Meningkat Usai Direbut Rusia, Akan Jadi Bom Nuklir?

Pegawai yang bekerja terus-menerus dan tidak diputar keluar menurut IAEA menimbulkan ancaman semakin besar terhadap keselamatannya, karena mereka kelelahan dan bekerja di bawah tekanan ekstrem.

IAEA sering meminta mereka untuk diganti.

"Mereka berada di sana terlalu lama. Saya sangat berharap staf yang tersisa dari shift ini juga dapat segera dirotasi," kata Kepala IAEA Rafael Grossi dikutip dari Reuters.

"Mereka sudah melakukan pekerjaan penting di bawah kondisi yang sangat menegangkan dan melelahkan di hadapan pasukan militer asing dan tanpa istirahat yang layak," kata IAEA.

International Atomic Energy Agency tersebut menambahkan, regulator nuklir Ukraina menginformasikan bahwa rotasi telah dimulai pada Minggu (20/3/2022) pagi.

"Ini adalah perkembangan positif--meskipun sudah lama tertunda--bahwa beberapa staf di (Chernobyl) sekarang telah dirotasi dan dikembalikan ke keluarga mereka."

"Mereka pantas mendapatkan rasa hormat dan kekaguman penuh dari kami karena telah bekerja dalam keadaan yang sangat sulit ini," imbuh Grossi.

Baca juga: Bukan Chernobyl, 15 Reaktor Nuklir Ukraina yang Masih Aktif Kini Lebih Mengkhawatirkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com