Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan Rusia-Ukraina Akan Digelar Lagi pada 29-30 Maret, Diharapkan Capai Perdamaian

Kompas.com - 28/03/2022, 11:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com – Perundingan Rusia-Ukraina secara offline akan kembali digelar pada Selasa-Rabu (29-30/3/2022).

Hal ini diungkapkan oleh Asisten Presiden Rusia, Vladimir Medinsky, yang selama ini memimpin delegasi Rusia ke pembicaraan dengan Ukraina pada Minggu (27/3/2022).

"Pembicaraan putaran lain dengan Ukraina dalam format konferensi video diadakan hari ini. Sebagai hasil, keputusan dibuat untuk bertemu secara offline pada 29-30 Maret," tulisnya di saluran Telegramnya.

Baca juga: Perundingan Rusia-Ukraina Macet, Putin: Kyiv yang Menghambat

Perundingan Rusia-Ukraina telah dilangsungkan beberapa kali sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan “operasi militer khusus” di Ukraina pada 24 Februari.

Perundingan ronde pertama sudah diadakan di wilayah Gomel, Belarus pada Senin (28/2/2022). Pembicaraan itu berlangsung selama 5 jam.

Setelah itu, pembicaraan putaran kedua telah diadakan di Belovezhskaya Pushcha, Belarus pada Kamis (3/3/2022), dan pembicaraan putaran ketiga dilaksanakan di wilayah Brest, Belarus, pada Senin (7/3/2022),

Lebih banyak perundingan lain diadakan dalam format online.

Harapan capai perdamaian

Perundingan Rusia-Ukraina ronde terbaru kemungkinan akan diadakan di Turki.

Kantor Kepresidenan Turki mengatakan pada Minggu, bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat untuk mengatur putaran pembicaraan berikutnya antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki.

Baca juga: Berkembang Signifikan, Perundingan Rusia-Ukraina Rancang 15 Poin Kesepakatan Damai

Mereka menyampaikan hal tersebut setelah terjadi percakan telepon di antara kedua pemimpin negara itu. 

"Dalam pembicaraan tersebut, para presiden membahas perkembangan terakhir dalam perang Rusia-Ukraina dan proses negosiasi. Presiden Erdogan dan Presiden Putin sepakat untuk mengatur pertemuan berikutnya antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul," kata Kantor Kepresidenan Turki, dilansir dari Kantor Berita Rusia, TASS.

Menurut Kantor Kepresidenan Turki, Presiden Erdogan mengatakan kepada Presiden Putin, bahwa negaranya akan melanjutkan upaya mediasinya untuk membangun perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

"Presiden Erdogan menekankan perlunya mencapai gencatan senjata dan perdamaian antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin, dan meningkatkan situasi kemanusiaan di kawasan itu. Dia menambahkan bahwa Turki akan terus memberikan kontribusinya untuk proses ini," ungkap mereka.

Baca juga: Ukraina dan Rusia Akan Lanjutkan Perundingan Konflik pada Senin 14 Maret

Turki sendiri berharap bahwa pembicaraan yang akan datang antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul akan menghasilkan perdamaian di Ukraina.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Minggu.

"Atas inisiatif Presiden Erdogan, delegasi negosiasi Rusia dan Ukraina akan bertemu di Turki. Kami menyadari tanggung jawab yang berasal dari kepercayaan yang diberikan kepada Turki oleh kedua belah pihak. Kami berharap pertemuan itu akan menghasilkan gencatan senjata yang langgeng dan memungkinkan perdamaian," tulisnya di akun Twitternya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com