Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Risiko Serangan Rudal, Warga Ukraina Ramai-ramai Hadiri Pemakaman Korban Perang

Kompas.com - 28/03/2022, 09:25 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

LVIV, KOMPAS.com - Warga Ukraina mengabaikan risiko serangan rudal untuk menghadiri pemakaman militer pada Minggu (27/3/2022).

Upacara pemakaman diadakan untuk menguburkan tentara Ukraina yang tewas dalam perang melawan Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-32 Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan Balik di Kyiv, Upaya Membagi Dua Ukraina, Lviv Digempur Roket

Di sisi lain, petugas pemadam kebakaran pun masih menyiram depot minyak yang terkena roket sehari sebelumnya.

Awan asap hitam menggantung di atas cakrawala Lviv hampir tidak hilang semalam akibat serangan itu.

Kerumunan orang berkumpul di Gereja Saints Peter dan Paul Garrison di ibukota barat Ukraina, hanya 60 km dari perbatasan dengan Polandia.

“Saya tahu bahwa gereja akan sangat ramai hari ini. Saya sangat khawatir tentang hari ini,” kata pensiunan berusia 70 tahun Liubov Odnorih.

Dia adalah salah satu dari banyak orang yang berdesakan di gereja Katolik Yunani Ukraina yang penuh hiasan untuk pemakaman dua tentara yang tewas di bagian lain negara itu.

Pendeta Roman Vysochanskii sementara itu mengungkap keprihatinan tentang betapa mudahnya mereka yang sekarat dalam pertempuran.

"Saya datang dan melihat plot pemakaman untuk begitu banyak dari mereka, saya melihat bahwa anak-anak yang saya tangisi lebih muda dari anak saya sendiri."

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Indonesia Tidak Depak Rusia dari KTT G20 | Pesawat China Eastern Airlines Jatuh

Korban tewas warga sipil

Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (pbb) mengatakan pada Minggu (27/3/2022) bahwa 1.119 warga sipil sejauh ini telah tewas dan 1.790 terluka sejak Rusia memulai serangannya di Ukraina.

Sekitar 15 anak perempuan dan 32 anak laki-laki, serta 52 anak-anak yang jenis kelaminnya belum diketahui, termasuk di antara yang tewas, kata PBB dalam sebuah pernyataan dilansir dari Reuters.

Menurut badan dunia itu angka korban sebenarnya diperkirakan akan jauh lebih tinggi. Itu mengingat laporan tertunda di beberapa daerah di mana permusuhan intens sedang terjadi, sementara banyak laporan masih memerlukan pembuktian.

“Ini terutama terjadi di sekitar pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, serta Volnovakha di wilayah Donetsk, Izium di wilayah Kharkiv, Popasna dan Rubizhne di wilayah Luhansk, dan Trostianets di wilayah Sumy,” kata PBB.

Lebih lanjut dilaporkan bahwa sebagian besar korban sipil yang tercatat tewas akibat senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, serta serangan rudal dan udara.

Baca juga: Zelenskiy Bersedia Ukraina Jadi Netral dan Berkompromi atas Status Wilayah Donbass Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com