Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tambah 8.000 Izin Kerja Bagi Warga Gaza, Total Jadi 20.000

Kompas.com - 27/03/2022, 22:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Pemerinthan Israel akan mengeluarkan 8.000 izin lagi bagi warga Gaza untuk bekerja di negara mereka.

Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Minggu (27/3/2022).

Dia menyampaikan langkah itu bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian Palestina di wilayah yang diblokade.

Baca juga: Pamerkan Normalisasi Hubungan, Israel Akan Jamu AS dan Tiga Pemimpin Arab

Izin baru meningkatkan total menjadi 20.000 dari 12.000 izin kerja dan perdagangan Israel untuk penduduk Gaza, wilayah yang diblokade oleh Israel sejak pengambilalihan oleh kelompok Islam Hamas pada 2007.

"Pemerintah kami bekerja sangat keras untuk meningkatkan kehidupan orang-orang Palestina di Tepi Barat dan di Gaza," kata Bennett, berdiri di samping Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken yang sedang berkunjung.

"Baru saja hari ini kabinet saya menyetujui 20.000 pekerja dari Gaza untuk dapat bekerja di Israel," sebut dia, dikutip dari AFP.

Sebuah laporan Bank Dunia baru-baru ini menyebutkan tingkat pengangguran di Gaza, wilayah Palestina berpenduduk sekitar 2,3 juta orang telah mencapai hampir 48 persen.

Dalam sambutannya, yang disampaikan menjelang bulan puasa Ramadan, Bennett juga berjanji akan meningkatkan infrastruktur di perlintasan Erez, tempat warga Gaza masuk ke Israel.

Baca juga: Zelensky Samakan Invasi Rusia dengan Genosida Nazi, PM Israel Membantahnya

"Kami akan menginvestasikan hampir 40 juta shekel (12,4 juta dollar) untuk meningkatkan penyeberangan antara Israel dan Jalur Gaza, untuk memungkinkan pergerakan yang mulus dan bermartabat antara Gaza dan Israel," janji dia.

"Meskipun kami tidak dapat menyelesaikan semuanya, kami dapat meningkatkan kehidupan orang-orang di lapangan," kata PM Israel itu.

Hamas dan Israel telah berperang berulang kali selama 15 tahun terakhir, terakhir pada bulan Mei 2021.

Pandemi virus corona juga menyebabkan Israel menutup penyeberangan daratnya.

Permusuhan sempat melonjak selama Ramadan tahun lalu, dan pejabat Israel telah menyuarakan keprihatinan bahwa Hamas mungkin berusaha mengobarkan ketegangan tahun ini selama bulan suci.

Sementara itu, seorang pejabat keamanan Israel, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Hamas tidak ingin perang sekarang.

Tetapi Hamas ingin menunjukkan bahwa mereka masih dalam konflik dengan Israel.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-26 Serangan Rusia ke Ukraina, Zelensky Minta Iron Dome Israel, Mariupol Tolak Ultimatum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com