Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Kompas.com - 27/04/2024, 06:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Demo atas perang di Gaza Palestina tak hanya dilakukan di kampus Amerika Serikat (AS) saja, tapi mulai merambah ke Perancis.

Banyak mahasiswa Paris yang ikut berdemo memprotes perang Gaza yang berlarut-larut hingga membuat keprihatinan internasional.

Meski demikian, demo mahasiswa di salah satu universitas paling bergengsi di Perancis pada Jumat (26/4/2024) harus diakhiri.

Baca juga: Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Pasalnya, terjadi bentrokan jalanan antara kelompok pro-Palestina dan pro-Israel.

Dikutip dari AFP pada Sabtu (27/4/2024), para administrator di Institut Studi Politik, atau Sciences Po, universitas di Paris bertindak untuk meredakan ketegangan yang meningkat di lembaga-lembaga di Paris.

Yakni saat demonstrasi menyebar di universitas-universitas Amerika mengenai dampak perang di Gaza.

Mahasiswa pro-Palestina telah melakukan aksi duduk dan protes selama beberapa hari di universitas berusia 150 tahun tersebut.

Beberapa memblokir pintu masuk ke universitas dan tenda-tenda didirikan di halaman tengah untuk kamp protes.

Ratusan mahasiswa hadir pada hari Jumat dan polisi bergerak ketika sekitar 50 demonstran pro-Israel tiba sambil berteriak dan terjadi perkelahian.

Dengan ujian yang dijadwalkan akan segera dimulai, universitas tersebut mengatakan para mahasiswa pro-Palestina telah setuju untuk membatalkan tindakan mereka sebagai imbalan atas “debat internal” tentang hubungan universitas tersebut dengan Israel.

Otoritas universitas juga setuju untuk membatalkan semua proses disipliner terhadap para demonstran, kata sebuah catatan yang dikirimkan kepada mahasiswa dan fakultas oleh Jean Basseres, administrator Sciences Po.

Science Po memiliki program gelar bersama dengan Universitas Columbia di New York dan beberapa mahasiswa Perancis mengambil bagian dalam protes di salah satu institusi AS yang paling teradikalisasi akibat protes tersebut.

Pada Jumat malam, protes di Paris telah mereda dan jalanan di luar sudah tenang, menurut seorang reporter AFP di lokasi kejadian.

Baca juga: Ketegangan Berkobar di Beberapa Kampus AS akibat Protes Perang Gaza

Para pemimpin protes, yang menuntut studi tentang kemitraan Science Po dengan universitas atau lembaga pendukung pemerintah Israel, mengatakan mereka senang dengan janji adanya debat internal.

Perancis adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar di dunia setelah Israel dan Amerika Serikat, serta komunitas Muslim terbesar di Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com