GAZA, KOMPAS.com - Bantuan untuk Gaza Palestina yang diterjunkan dari udara sangat bermanfaat bagi warga. Tak hanya bantuannya saja, tetapi parasutnya juga bermanfaat.
Oleh pria Gaza ini, parasut bantuan diubah menjadi tenda untuk tempat berlindung. Atau jadi gudang yang minimalis.
Dia adalah Naeem al-Goaan. Saat dia melihat parasut turun di lepas pantai Gaza, ia membawa parasut itu ke pantai dengan perahu kecil.
Baca juga: Merasa Gagal pada 7 Oktober, Kepala Intelijen Israel Mundur
"Masyarakat mengambil bantuan tersebut dan kami ambil parasutnya untuk dijadikan tenda tempat adik saya tidur pada malam hari, sedangkan siang hari kami jadikan gudang," ujar nelayan Palestina dari kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah kepada AFP.
Ia menjelaskan, bahan parasut tersebut kini diubah menjadi tenda berukuran kira-kira satu meter persegi di tepi pantai Deir el-Balah, dibentangkan di atas struktur papan kayu dan tabung logam.
Dilengkapi dengan tenda untuk melindungi dari sinar matahari, keluarga Goaan duduk di bawah tenda pada hari Senin sambil menunggu orang-orang membeli dagangan mereka.
Ia menjual telur, makanan kaleng, mie instan yang ditumpuk di bangku kayu.
Mendapatkan parasut membutuhkan usaha, kata Goaan.
"Kami berjuang keras untuk mendapatkannya, dan kapalnya terbalik dua kali sebelum kami mengambilnya," tutur dia.
"Alasan mendirikan tenda ini karena perang. Sepertinya perang akan berlangsung lama," imbuh dia.
Serangan udara, darat dan laut yang dahsyat di Jalur Gaza telah membuat sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing, dan sejumlah besar orang kini tinggal di tenda-tenda darurat.
Sementara itu di dekat Rafah, tepat di selatan Deir el-Balah, Israel membeli 40.000 tenda untuk menampung hampir setengah juta warga Gaza menjelang serangan darat terhadap apa yang dikatakannya sebagai pertahanan terakhir Hamas.
Baca juga: Ini 10 Momen Penting Perang Israel-Hamas, Dimulai 7 Oktober 2023
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat Israel lainnya telah berulang kali mengatakan serangan darat terhadap Rafah akan terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.