KOMPAS.com - Ada hal-hal penting dalam perang Israel-Hamas yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Salah satunya mengenai seruan mencegah genosida.
Perang di Gaza dimulai ketika kelompok Hamas melancarkan serangan di wilayah Israel selatan pada 7 Oktober 2023 hingga menewaskan sebanyak 1.170 orang Israel.
Untuk menanggapi serangan itu, Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung memerintahkan serangan terburuk dalam sejarah Palestina hingga menghancurkan Jalur Gaza.
Baca juga: Hamas: Bantuan Militer AS Jadi Lampu Hijau Israel Kembali Serang Gaza
Israel bersikeras untuk menumpas Hamas. Namun, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sebanyak 34.151 orang yang sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah Palestina.
Dikutip dari AFP pada Senin (22/4/2024), berikut ini 10 momen penting dalam perang Israel-Hamas.
Saat fajar 7 Oktober 2023, di akhir hari raya Yahudi Sukkot, ratusan pejuang Hamas menyusup ke Israel dari Gaza melalui darat, laut, dan udara.
Mereka membunuh warga sipil di jalanan, di rumah mereka dan di festival musik gurun pasir, serta menyerang pasukan di pangkalan militer.
Hamas kemudian menyandera 250 orang dan dibawa ke Gaza. Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan terus menyerang Gaza.
Pada 13 Oktober, Israel menyerukan warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam, dan menyatakan wilayah utara yang mencakup Kota Gaza, sebagai zona perang.
Ratusan ribu warga Palestina kemudian mengungsi ke selatan Jalur Gaza ketika seluruh distrik di utara diratakan dengan tanah.
Pada tanggal itu, tank-tank milik Israel mulai masuk ke Gaza pada awal serangan darat oleh militer Israel untuk kemudian menuju ke Kota Gaza.
Baca juga: Warga Gaza Gunakan Panel Surya untuk Menyalakan Pompa Sumur dan Hasilkan Air Bersih
Pasukan Israel melancarkan serangan malam hari di RS Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Gaza di mana jenazah menumpuk setelah makanan, bahan bakar, dan obat bius habis.
Penggerebekan itu menyebabkan kemarahan internasional. Israel mengeklaim Hamas menjalankan pusat komando di bawah rumah sakit, namun Hamas membantahnya.
Gencatan senjata pertama selama seminggu antara Israel dan Hamas yang dinegosiasikan atau dimediasi oleh Qatar mulai berlaku.
Hamas membebaskan 80 sandera Israel sebagai imbalan atas dibebaskan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.