Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya Akan Letakkan Senjata jika Palestina Merdeka

Kompas.com - 26/04/2024, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

ISTANBUL, KOMPAS.com - Seorang pejabat tinggi politik Hamas mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka bersedia menyetujui gencatan senjata selama lima tahun atau lebih dengan Israel.

Mereka juga akan meletakkan senjatanya dan berubah menjadi partai politik jika Palestina merdeka.

Komentar Khalil al-Hayya dalam sebuah wawancara itu muncul di tengah kebuntuan pembicaraan gencata senjata di Gaza selama berbulan-bulan.

Baca juga: Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Saran bahwa Hamas akan melucuti senjatanya tampaknya merupakan konsesi signifikan dari kelompok yang secara resmi berkomitmen untuk menghancurkan Israel.

Namun, kecil kemungkinannya Israel akan mempertimbangkan skenario seperti itu.

Mereka telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah serangan mematikan pada 7 Oktober yang memicu perang tersebut.

Israel saat ini dengan tegas menentang pembentukan negara Palestina di tanah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Al-Hayya, seorang pejabat tinggi Hamas yang mewakili kelompok Palestina itu dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera, melontarkan pernyataan yang terkadang menantang dan terkadang bernada damai.

Berbicara kepada AP di Istanbul, Al-Hayya mengatakan Hamas ingin bergabung dengan Organisasi Pembebasan Palestina, yang dipimpin oleh faksi saingannya Fatah, untuk membentuk pemerintahan terpadu di Gaza dan Tepi Barat.

Dia mengatakan Hamas akan menerima negara Palestina yang berdaulat penuh di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan kembalinya pengungsi Palestina sesuai dengan resolusi internasional, di sepanjang perbatasan Israel sebelum tahun 1967.

Baca juga: Ini 10 Momen Penting Perang Israel-Hamas, Dimulai 7 Oktober 2023

Jika hal itu terjadi, katanya, sayap militer kelompok tersebut akan bubar.

“Semua pengalaman orang-orang yang melawan penjajah, ketika mereka merdeka dan memperoleh hak-hak dan negaranya, apa yang dilakukan kekuatan-kekuatan ini? Mereka berubah menjadi partai politik dan kekuatan tempur yang mereka bela berubah menjadi tentara nasional,” ujarnya.

Selama bertahun-tahun, Hamas terkadang melunakkan posisi publiknya sehubungan dengan kemungkinan berdirinya negara Palestina berdampingan dengan Israel.

Baca juga: Usai Bertemu Pemimpin Hamas, Erdogan Desak Warga Palestina Bersatu

Namun program politiknya secara resmi masih menolak segala alternatif selain pembebasan penuh Palestina, dari sungai hingga laut, mengacu pada wilayah yang terbentang dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania, yang mencakup wilayah yang kini menjadi wilayah Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com