Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Kompas.com - 26/04/2024, 15:22 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com - Paris Perancis akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2024 pada akhir Juli nanti. Untuk itu, segala persiapan terus dilakukan.

Seperti halnya yang dilakukan kepolisian Perancis untuk membersihkan kota hingga pinggiran Kota Paris dari tindak kejahatan.

Tetapi, kini penjara di Paris menjadi penuh sesak bahkan harus beroperasi dengan kapasitas dua kali lipat.

Baca juga: Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Dikutip dari Reuters pada Jumat (26/4/2024), Villepinte adalah pusat penahanan beton berwarna abu-abu di pinggiran Seine-Saint Denis.

Lokasinya berjarak 2,5 km dari Paris Arena Nord, yang akan menjadi tuan rumah kompetisi tinju dan anggar selama Olimpiade Paris 2024 yang dimulai pada 26 Juli.

Ini adalah salah satu penjara paling padat di Perancis. Dibuka pada tahun 1991, Villepinte menerima tahanan dari gedung pengadilan Bobigny yang sibuk di dekatnya untuk penahanan pra-sidang dan hukuman singkat.

"Otoritas lembaga pemasyarakatan perlu bersiap menghadapi kemungkinan terburuk," ujar Eric Mathais, kepala jaksa di Bobigny, dalam sebuah wawancara.

Nemun jika ingin mengurangi jumlah narapidana menjelang Olimpiade maka tidak akan realistis.

Baca juga: Perancis Minta Banyak Negara Bantu Keamanan Olimpiade Paris 2024

"Kita perlu membatasi jumlah orang yang dipenjara, tapi ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan karena saya berada di bawah tekanan ekstrem dari semua orang untuk bertindak lebih represif," terang dia.

Reuters mewawancarai tiga belas jaksa, hakim, pengacara dan panitera yang bekerja di pengadilan Bobigny, yang mengatakan bahwa sistem peradilan Seine-Saint-Denis beroperasi pada batas kapasitasnya dan semakin banyak menuntut pelanggaran kecil dalam persiapan Olimpiade.

Pada 8 April, ketika Reuters mengunjungi Villepinte bersama senator lokal Corinne Narassiguin, terdapat 1.048 narapidana di 582 tempat di penjara tersebut, menurut direktur Pascal Spenle.

"Lembaga pemasyarakatan secara teknis tidak dapat menangani lebih banyak lagi," kata Spenle.

Menjelang lonjakan jumlah peserta Olimpiade, Villepinte berencana memindahkan narapidana ke penjara lain, sehingga membebaskan 220 tempat. Dalam jangka panjang, penjara akan mendapatkan ruang baru.

Dalam suratnya kepada jaksa Perancis tertanggal 15 Januari, Menteri Kehakiman Eric Dupond-Moretti menyerukan tanggapan yang cepat, kuat, dan sistematis terhadap pelanggaran yang dapat mengganggu Olimpiade Paris 2024.

Baca juga: Direktur Mossad ke Paris untuk Perundingan Gencatan Senjata di Gaza

Sementara Juru Bicara Cedric Logelin mengatakan kementerian mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kepadatan penduduk dan mencegah kejahatan selama Olimpiade.

Dia mengatakan keputusan pengadilan sudah bersifat independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com