Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gaza Gunakan Panel Surya untuk Menyalakan Pompa Sumur dan Hasilkan Air Bersih

Kompas.com - 12/04/2024, 13:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber ABC News

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Seorang pria di Gaza menggunakan panel surya untuk menyalakan pompa air sumur serta membersihkan airnya. Hal ini dilakukan karena di Jalur Gaza mengalami kesulitan air bersih.

Menurut Mohammed Assalia kepada ABC News, ia mampu mengisi air bersih dari sumur sebanyak 6.500 liter dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan air bersih.

"Beberapa orang juga menggunakan kursi roda untuk mengangkut air yang mereka isi," ujarnya dikutip dari ABC News pada Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Kenapa Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Selalu Menemui Jalan Buntu?

Ketika sumber daya menjadi semakin langka, Assalia mengatakan dia sekarang mencari cara untuk menjangkau lebih banyak orang di wilayah yang paling terkena dampak di Jalur Gaza.

Tingginya biaya yang terkait dengan proyek ini dapat menghambat kemampuannya untuk melakukannya tanpa bantuan.

"Dengan adanya sumur bertenaga surya di rumah saya, setidaknya 1.000 orang merasakan manfaat dan menerima air bersih setiap hari," tutur Assalia.

"Sekarang orang-orang dari lingkungan lain telah memanfaatkannya dan kami berusaha membantu lebih banyak dengan mengoperasikan sumur sebanyak mungkin," jelas dia.

Ia menjelaskan telah mengoordinasikan sekelompok orang untuk membantu proyeknya, memanfaatkan keahlian masing-masing orang.

Yakni Khalil Samara (seorang insinyur energi alternatif), Mohammed Hajj-Ali (seorang tukang las yang memasang dasar panel surya) dan Masoud Nabhan (seorang tukang ledeng yang berpengalaman dalam memperbaiki sumur).

Dia mengadakan penggalangan dana untuk mengatasi kenaikan biaya panel surya dan bahan-bahan yang dia butuhkan. Meski tersedia tetapi harganya sekitar empat kali lipat dari jumlah sebelum perang.

Baca juga: Pidato Idul Fitri Raja Salman: Perang di Gaza Harus Diakhiri

"Semua material yang dibutuhkan saat ini tersedia di sini di Utara Gaza, Perusahaan Al-Yazji untuk energi surya dan perusahaan lain masih memiliki material. Namun, material tersebut menjadi sangat mahal. Contohnya adalah panel surya 535 watt. dulunya $192 (Rp 3 juta). Sekarang harganya $657 (10,5 juta)," kata Assalia.

Jadi sejak perang di Gaza, kekurangan dan kontaminasi telah menghambat akses layanan kesehatan, sehingga menciptakan krisis air.

"Akses terhadap air bersih dalam jumlah yang cukup adalah masalah hidup dan mati. Anak-anak di Gaza hanya mempunyai sedikit air bersih," kata direktur eksekutif UNICEF Catherine Russell pada bulan Desember.

Pada bulan Februari, UNRWA melaporkan bahwa sekitar 70 persen penduduk Gaza meminum air yang mengandung garam atau air yang terkontaminasi.

UNICEF mengatakan pada saat itu setidaknya setengah dari fasilitas air dan sanitasi di Gaza telah hancur atau rusak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com