Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Berkobar di Beberapa Kampus AS akibat Protes Perang Gaza

Kompas.com - 23/04/2024, 08:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ketegangan terjadi di beberapa kampus di Amerika Serikat (AS) lantaran protes terhadap perang di Gaza Palestina.

Bahkan terjadi puluhan penangkapan di Universitas Yale. Para demonstran juga mendirikan "Perkemahan Solidaritas Gaza" di halaman rumput Universitas Columbia.

Tak hanya itu saja, beberapa mahasiswa Yahudi di institusi bergengsi di New York melaporkan intimidasi dan anti-Semitisme di tengah protes yang berlangsung selama berhari-hari.

Baca juga: Pria Gaza Ubah Parasut Bantuan Jadi Tempat Berlindung

Dikutip dari AFP, pada Senin (22/4/2024), perkuliahan di Universitas Columbia dialihkan secara online.

Dalam surat terbukanya kepada komunitas universitas, Rektor Universitas Columbia, Nemat Shafik mengatakan perlu adanya pengaturan ulang.

"Selama beberapa hari terakhir, terlalu banyak contoh perilaku intimidasi dan pelecehan di kampus kita," ujarnya.

"Bahasa anti-Semit, seperti bahasa lain yang digunakan untuk menyakiti dan menakut-nakuti orang, tidak dapat diterima dan tindakan yang tepat akan diambil," tegas dia.

Untuk itu, pihaknya mengumumkan bahwa semua kelas diadakan secara virtual atau online yang tujuannya untuk meredakan ketegangan para demonstran.

Demonstran pro-Palestina memulai protes mereka pekan lalu, menyerukan agar universitas tersebut melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.

Lebih dari 100 pendemo ditangkap setelah otoritas universitas memanggil polisi ke kampus swasta tersebut pada hari Kamis.

Baca juga: Hezbollah Serang Markas Besar Israel dengan Puluhan Roket

Namun, tindakan itu dinilai meningkatkan ketegangan dan memicu lebih banyak orang yang hadir pada akhir pekan.

"Kami akan tetap tinggal sampai mereka berbicara dengan kami dan mendengarkan tuntutan kami," tutur Mimi Elias, seorang mahasiswa pekerja sosial yang ditangkap kepada AFP pada hari Senin.

"Kami tidak menginginkan anti-Semitisme atau Islamofobia. Kami di sini untuk pembebasan semua orang," jelas Elias.

Joseph Howley, seorang profesor ilmu klasik di Columbia mengatakan, universitas tersebut telah menggunakan cara yang salah dengan melibatkan polisi, yang telah menarik lebih banyak elemen radikal yang bukan bagian dari protes mahasiswa kampus tersebut.

"Anda tidak bisa mendisiplinkan dan menghukum untuk keluar dari prasangka dan ketidaksepakatan masyarakat," kata Howley kepada AFP.

Baca juga: Seniman Irlandia Desak Peserta Eurovision 2024 Boikot Israel

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com