Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Kompas.com - 26/04/2024, 20:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia menyerang jalur kereta api Ukraina. Tujuannya untuk melumpuhkan kargo militer jelang serangan yang direncanakan Ukraina.

Hal itu diungkapkan sumber keamanan Ukraina pada Jumat (26/4/2024). Sumber itu juga mengatakan bahwa Rusia memiliki keunggulan dalam hal senjata dan tentara.

Tak heran jika Rusia kembali memperingatkan bahwa pertempuran akan menjadi semakin sulit dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga: Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Meningkatnya serangan mematikan Rusia dimaksudkan untuk menghancurkan fasilitas kereta api dan melumpuhkan pengiriman juga pergerakan kargo militer ketika Moskwa bersiap untuk menyerang.

"Ini adalah langkah-langkah standar sebelum serangan," ungkap sumber tersebut, dikutip dari AFP.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa Rusia ingin tentaranya merebut dataran tinggi strategis Chasiv Yar, sebuah desa di wilayah timur Donetsk, sebelum tanggal 9 Mei.

Saat itulah Rusia merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Kremlin mengeklaim telah mencaplok wilayah Donetsk.

Pejabat regional dan operator kereta api Ukraina Ukrzaliznytsia telah melaporkan peningkatan serangan mematikan terhadap fasilitas kereta api, termasuk di Donetsk.

Baca juga: Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ada tiga pegawai kereta api tewas dan empat lainnya terluka, kata perusahaan itu, dalam serangan rudal Rusia di wilayah tersebut pada hari Kamis.

Sedangkan 10 warga sipil juga terluka pada hari Kamis ketika pasukan Rusia menyerang fasilitas kereta api di Balakliya di wilayah Kharkiv.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan terhadap Udachne di wilayah Donetsk menargetkan senjata dan peralatan militer dari negara Barat yang diangkut dengan kereta api.

Dikatakan pihaknya juga menyerang fasilitas pemuatan kereta api di Balakliya.

Namun serangan-serangan tersebut hanyalah sebagian kecil dari serangan-serangan yang telah merusak kereta api atau stasiun di seluruh Ukraina, termasuk di wilayah-wilayah yang lebih sentral, seperti Cherkasy dan Dnipro.

Menurut Oleksandr Pertsovsky, kepala transportasi penumpang di Ukrzaliznytsia, kini terjadi banyak pemogokan terhadap fasilitas kereta api.

"Karyawan kami berisiko, karena saat perbaikan sedang berlangsung, sayangnya sering terjadi serangan berulang-ulang," ujarnya.

Baca juga: Fasilitas Energi di Rusia Barat Terbakar Usai Diserang Drone Ukraina

"Kami melihat serangan-serangan yang berhubungan dengan logistik kereta api, dan sebagian besar menyerang fasilitas-fasilitas sipil. Mereka menyerang stasiun-stasiun tanpa pandang bulu. Ini adalah cara yang sangat primitif dalam melakukannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com