Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamerkan Normalisasi Hubungan, Israel Akan Jamu AS dan Tiga Pemimpin Arab

Kompas.com - 26/03/2022, 20:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

DUBAI, KOMPAS.com - Israel mengatakan akan menjadi tuan rumah "pertemuan puncak bersejarah" mulai Minggu (27/3/2022) dengan para diplomat tinggi dari Amerika Serikat (AS) dan tiga negara Arab yang telah menormalkan hubungan dengannya.

"Atas undangan Menteri Luar Negeri Yair Lapid, Minggu dan Senin mendatang ... pertemuan puncak diplomatik bersejarah akan diadakan di Israel," kata kementerian luar negeri AS pada Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Zelensky Samakan Invasi Rusia dengan Genosida Nazi, PM Israel Membantahnya

Serangkaian pertemuan akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan rekan-rekannya dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Maroko, katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Para pemimpin Israel, termasuk Lapid, telah mengunjungi Emirates, Bahrain dan Maroko sejak normalisasi hubungan dilakukan. Tetapi, dari ketiga negara tersebut hanya menteri luar negeri Bahrain yang telah melakukan kunjungan ke Israel.

UEA menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020, di bawah serangkaian kesepakatan yang ditengahi AS, yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.

Bahrain dan Maroko mengikuti, sementara Sudan juga setuju menormalkan hubungan dengan Israel meskipun belum menyelesaikan kesepakatan.

Perjanjian tersebut, yang dicapai di bawah mantan presiden AS Donald Trump, melanggar konsensus Arab selama beberapa dekade, bahwa tidak akan ada hubungan dengan Israel sementara masalah Palestina tetap belum terselesaikan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-26 Serangan Rusia ke Ukraina, Zelensky Minta Iron Dome Israel, Mariupol Tolak Ultimatum

Negara-negara Arab di sisi lain mengaku tindakan mereka dimotivasi oleh keuntungan ekonomi dari hubungan dengan Israel.

Pembicaraan mendatang juga digelar dengan invasi Rusia ke Ukraina sebagai latar belakangnya. Konflik itu memicu kekhawatiran keamanan yang lebih luas dan membuat harga minyak dan pangan melonjak.

Rekap pemulihan hubungan Israel dan dunia Arab

Pada 15 September 2020, Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani "Kesepakatan Abraham" dengan Israel.

Kedua monarki Teluk itu menjadi negara Arab pertama yang mengakui negara Yahudi tersebut sejak Mesir dan Yordania, dalam kesepakatan damai bilateral masing-masing pada 1979 dan 1994.

Perdana Menteri Israel saat itu Benjamin Netanyahu menyebut hari itu sebagai "poros sejarah". Sementara itu, Palestina mengutuk perjanjian itu sebagai "tikaman dari belakang".

Maroko menormalkan hubungan dengan Israel pada 10 Desember, dalam kondisi “quid pro quo” diplomatik, yang membuat Washington mendukung kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan.

Baca juga: Israel Temukan Varian Baru Covid-19, Gabungan Omicron BA.1 dan BA.2

Pemerintah transisi Sudan menandatangani Kesepakatan Abraham pada 6 Januari 2021, yang menyetujui normalisasi hubungan dengan Israel dan secara bersamaan memperoleh bantuan keuangan dari AS.

Penandatanganan itu dilakukan beberapa minggu setelah Khartoum dikeluarkan dari daftar hitam "negara sponsor terorisme" Washington.

UEA pada 11 Maret 2021 mengumumkan dana investasi 10 miliar dollar AS untuk sektor-sektor strategis di Israel. Di bawah proses normalisasi, banyak kesepakatan di bidang pariwisata, penerbangan dan keuangan tercapai.

Kedutaan pertama Israel di Teluk diresmikan di UEA pada 29 Juni 2021 oleh Menteri Luar Negeri Yair Lapid. Pada 14 Juli 2021, UEA membuka kedutaan di Tel Aviv. Pada akhir September, Lapid membuka kedutaan Israel di Bahrain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com