Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina yang Dituduh Lakukan Serangan Fatal

Kompas.com - 10/03/2022, 09:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Pasukan Israel menghancurkan dua rumah warga Palestina yang dituduh membunuh seorang pemukim Israel, dalam operasi yang memicu lebih banyak kekerasan.

AFP mewartakan pada Selasa (8/3/2022) rumah keluarga Omar dan Ghaith Jaradat dan Mohammed Jaradat dihancurkan dengan bahan peledak di desa Silat al-Harithiya, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki utara, oleh polisi perbatasan dan tentara Israel.

Baca juga: Polisi Israel Tembak Mati Remaja Palestina Berusia 19 Tahun

Israel telah menyalahkan mereka karena membunuh Yehuda Dimentman pada 16 Desember, ketika orang-orang bersenjata menyemprotkan sebuah mobil dengan sekitar selusin peluru saat mobil itu keluar dari pos terdepan pemukiman kucing liar di Homesh. Dua orang lainnya terluka dalam serangan itu.

Rumah anggota keluarga Jaradat lainnya, Mahmoud, yang ditangkap pada bulan Desember seperti yang lainnya, dihancurkan di Silat al-Harithiya pada 14 Februari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Al Jazeera English (@aljazeeraenglish)

Seorang remaja ditembak mati oleh tentara dalam bentrokan berikutnya.

Pada hari Selasa, bentrokan meletus lagi antara penduduk dan pasukan Israel, kata wartawan AFP.

Tentara mengatakan warga Palestina melemparkan batu, bom api dan bahan peledak rakitan ke pasukan keamanan, serta menembakkan peluru tajam.

Baca juga: Saat AS dan Sekutu Dikritik Keras karena Dorong Sanksi ke Rusia tapi Biarkan Israel…

"Para prajurit merespons dengan tembakan, dan menyelesaikan misi mereka," kata pernyataan dari militer.

Dua petugas polisi perbatasan terluka ringan dalam kemungkinan serangan serudukan yang menargetkan kendaraan mereka di desa, kata polisi, dengan warga Palestina melaporkan satu orang terluka oleh peluru tajam di tangannya dan sejumlah lainnya terkena peluru karet.

Israel secara teratur menghancurkan rumah-rumah individu yang disalahkan atas serangan terhadap orang Israel.

Praktik yang kerap memicu ketegangan itu dikecam oleh para kritikus sebagai bentuk hukuman kolektif. Israel menegaskan pihaknya menghalangi serangan.

Sekitar 475.000 pemukim Yahudi tinggal di Tepi Barat, bersama sekitar 2,9 juta warga Palestina, di komunitas yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Baca juga: Hubungan Israel-Turki: Berteman, Bermusuhan, Lalu Berteman Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com