Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bantah Laporan yang Menyebut Bennet Minta Zelensky Menyerah kepada Putin

Kompas.com - 13/03/2022, 15:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com – Pemerintah Israel membantah laporan yang menyebut bahwa Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyerah ke Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut laporan dua media Israel, Walla dan Haaretz, Zelensky didesak Bennet untuk menerima tawaran Putin berupa konsesi yang signifikan untuk mengakhiri invasi Moskwa.

“Jika saya jadi Anda, saya akan memikirkan kehidupan orang-orang saya dan menerima tawaran itu,” kata Bennett kepada Zelensky selama panggilan telepon pada Selasa (8/3/2022), menurut seorang pejabat senior Ukraina yang berbicara kepada Walla dan Haaretz dengan syarat anonim.

Baca juga: PM Israel Dikabarkan Desak Zelensky Menyerah Saja kepada Putin

Seorang pejabat senior di Kantor Perdana Menteri Israel lantas membantah berita tersebut, sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (12/3/2022).

"Laporan ini tidak hanya tidak akurat tetapi juga salah," kata seorang pejabat senior di kantor Bennett dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke AFP, Sabtu.

"Tidak ada gunanya PM Bennett menyarankan Presiden Zelensky untuk mengambil kesepakatan dari Putin. Karena tidak ada kesepakatan seperti itu yang ditawarkan kepada Israel agar kami dapat melakukannya," tambah pejabat itu.

"Bennett sama sekali tidak memberi tahu Zelensky bagaimana harus bertindak dan dia juga tidak punya niat untuk itu," sambung pejabat tersebut.

Baca juga: Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina yang Dituduh Lakukan Serangan Fatal

Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari, Bennett belum mengeluarkan kecaman keras atas invasi Rusia.

Meski demikian, Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan Bennett telah berusaha untuk menengahi kedua negara dalam upaya untuk mengakhiri konflik.

Pekan ini, Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk berterima kasih kepada Bennett atas upaya mediasinya.

Namun, Korniychuk juga mengungkapkan rasa frustrasinya bahwa Israel belum menyetujui ekspor komponen pertahanan, khususnya helm dan jaket antipeluru, ke Ukraina.

Baca juga: Saat AS dan Sekutu Dikritik Keras karena Dorong Sanksi ke Rusia tapi Biarkan Israel…

"Saya tidak tahu apa yang ditakuti oleh orang-orang ini (pejabat Israel), untuk memberikan keamanan kepada orang Ukraina," kata Korniychuk.

Selama konferensi pers pada Jumat (11/3/2022), Korniychuk mengatakan bahwa Israel tidak memiliki "eksklusivitas" atas upaya mediasi.

Dia meminta Israel untuk bergabung dengan negara-negara Barat yang telah menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dijadwalkan berkunjung ke Rumania dan Slovakia untuk membahas konflik Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Hubungan Israel-Turki: Berteman, Bermusuhan, Lalu Berteman Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com