Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina-Rusia Sepakati Koridor Evakuasi Baru, Termasuk di Mariupol

Kompas.com - 27/03/2022, 14:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber CNN,Reuters

KHARKIV, KOMPAS.com - Ukraina dan Rusia telah menyepakati dua koridor evakuasi baru pada Minggu (27/3/2022).

Hal itu dikatakan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Menurut dia, kedua belah pihak telah menyepakati dua 'koridor kemanusiaan' untuk mengevakuasi warga sipil dari daerah garis depan pertempuran pada Minggu.

Baca juga: Terus Dibombardir, Mengapa Kota Mariupol Begitu Penting bagi Rusia?

“Termasuk, mengizinkan warga pergi dengan mobil pribadi dari Kota Mariupol di Ukraina selatan,” ungkap Vereshchuk, dilansir dari Reuters.

Upaya untuk mengatur jalan keluar yang aman bagi warga di Kota Mariupol diketahui telah dicoba berulang kali. Tapi, upaya itu terus gagal.

Mariupol adalah kota yang sebelumnya menjadi rumah bagi sekitar 400.000 orang.

Kota ini telah dibombardir hebat selama berminggu-minggu.

Warga sipil yang terperangkap di sana terpaksa berlindung di ruang bawah tanah dengan sedikit makanan, listrik, atau air mengalir.

Berbicara dalam kesempatan lain pada Jumat (25/3/202), Vereshchuk mengungkap warga yang berhasil meninggalkan Mariupol akan bisa menemukan bus menunggu di kota terdekat, Berdiansk yang dapat membawa mereka ke kota Zaporizhzhia.

“Kami akan melakukan segala daya kami sehingga bus yang dipenuhi warga Mariupol mencapai Zaporizhzhia," katanya.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Klaim Pasukannya Kuasai Balai Kota Mariupol, Kibarkan Bendera Rusia

Selama dalam kepungan pasukan Rusia, Kota Mariupol dilaporkan terus menerima serangan udara yang intens.

Pertempuran jalanan dan pengeboman berkecamuk di sana. Namun, penduduk Kota Mariupol menolak ultimatum dari Rusia untuk menyerah.

Kantor Berita Rusia, RIA melaporkan pasukan Rusia dan kelompok separatis yang didukung Moskwa telah menguasai sekitar setengah dari kota pelabuhan itu.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Mariupol Sergei Orlov pernah mengatakan kepada CNN bahwa kotanya diblokade penuh dan tidak menerima bantuan kemanusiaan.

"Kota ini dibom terus-menerus, dari 50 bom menjadi 100 bom yang dijatuhkan pesawat Rusia setiap hari. Banyak kematian, banyak tangisan, banyak kejahatan perang yang mengerikan," kata Orlov.

Mariupol telah menjadi fokus pada perang yang meletus sejak 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya menginvasi Ukraina.

Kota Mariupol terletak di Laut Azov dan penaklukkannya memungkinkan Rusia untuk menghubungkan daerah-daerah timur yang dikuasai separatis pro-Rusia dengan semenanjung Crimea yang dianeksasi Moskwa pada 2014.

Baca juga: 100.000 Warga Terperangkap di Mariupol Ukraina, Hadapi Kelaparan dan Kehausan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com