Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Mariupol Dibombardir Rusia hingga Jadi Abu

Kompas.com - 23/03/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Serangan udara Rusia yang intens membombardir Kota Mariupol meluluhtantakkan kota tersebut hingga menjadi abu.

Pertempuran jalanan dan pengeboman berkecamuk di Mariupol yang dikepung pasukan Rusia, kata seorang pejabat Ukraina pada Selasa (23/3/2022).

Laporan itu disampaikan selang sehari setelah penduduk Kota Mariupol menolak ultimatum dari Rusia untuk menyerah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-27 Invasi Rusia ke Ukraina, Moskwa Bombardir Mariupol, 3,5 Juta Orang Mengungsi

Ratusan ribu orang diyakini terperangkap di dalam gedung, tanpa akses ke makanan, air, listrik, atau panas, sebagaimana dilansir Reuters.

Pasukan Rusia dan kelompok separatis yang didukung Rusia telah menguasai sekitar setengah dari kota pelabuhan itu, kata kantor berita Rusia RIA mengutip seorang pemimpin separatis.

Pertempuran jalanan terjadi di kota itu, baik warga sipil maupun tentara Ukraina diserang oleh Rusia, kata pemimpin regional Pavlo Kyrylenko.

"Tidak ada yang tersisa di sana," ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam video pidatonya di depan parlemen Italia.

Baca juga: Terus Dibombardir, Mengapa Kota Mariupol Begitu Penting bagi Rusia?

Wakil Wali Kota Mariupol Sergei Orlov mengatakan kepada CNN bahwa kota itu diblokade penuh dan tidak menerima bantuan kemanusiaan.

"Kota ini dibom terus-menerus, dari 50 bom menjadi 100 bom yang dijatuhkan pesawat Rusia setiap hari. Banyak kematian, banyak tangisan, banyak kejahatan perang yang mengerikan," kata Orlov.

Mariupol telah menjadi fokus pada perang yang meletus sejak 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya menginvasi Ukraina.

Kota Mariupol terletak di Laut Azov dan penaklukkannya memungkinkan Rusia untuk menghubungkan daerah-daerah timur yang dikuasai separatis pro-Rusia dengan semenanjung Crimea yang dianeksasi Moskwa pada 2014.

Baca juga: Ukraina: Situasi di Mariupol Sangat Sulit

Sebuah tim Reuters yang mencapai bagian Mariupol yang dikuasai Rusia pada Minggu (20/3/2022) melaporkan kerusakan kota tersebut.

Reuters juga melihat beberapa jenazah yang terbungkus selimut tergeletak di tepi jalan.

Ukraina melaporkan bahwa peluru, bom, dan rudal Rusia telah menghantam teater, sekolah seni, dan bangunan umum lainnya, mengubur ratusan wanita dan anak-anak yang berlindung di ruang bawah tanah.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Selasa menuntut pembukaan koridor kemanusiaan bagi warga sipil.

Baca juga: Rusia Terkini: Ukraina Tolak Ultimatum Serahkan Mariupol meski Terkepung

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com