Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Terkini: Ukraina Tolak Ultimatum Serahkan Mariupol meski Terkepung

Kompas.com - 21/03/2022, 10:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MARIUPOL, KOMPAS.com - Ukraina menolak ultimatum untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol yang terkepung kepada pasukan Rusia, kata Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk, Senin (21/3/2022).

"Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan senjata. Kami sudah memberitahu pihak Rusia tentang hal ini," kata Vereshchuk kepada surat kabar Ukrainska Pravda.

"Ini adalah manipulasi yang disengaja dan ini adalah situasi penyanderaan yang nyata," tambahnya tentang tuntutan tersebut, dikutip dari AFP.

Baca juga: Warga Mariupol Ukraina Kubur Jenazah di Pinggir Jalan Usai Dibombardir Rusia

Rusia memberi ultimatum ke Mariupol pada Minggu (21/3/2022) malam, mendesak para pembelanya untuk menyerah sebelum Senin 21 Maret pukul 05.00 pagi waktu setempat.

"Kami menyerukan unit Angkatan Bersenjata Ukraina, batalyon pertahanan teritorial, tentara bayaran asing, untuk menghentikan perlawanan, letakkan senjata, dan memasuki wilayah yang dikendalikan oleh Kyiv di sepanjang koridor kemanusiaan yang disepakati dengan pihak Ukraina," ujar Mikhail Mizintsev kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia yang berbicara kepada otoritas Mariupol di aplikasi perpesanan Telegram menulis, "Anda adalah orang-orang yang sekarang memiliki hak untuk membuat pilihan bersejarah--entah Anda bersama orang-orang Anda atau Anda bersama para penjahat."

"Jika tidak, pengadilan militer yang menanti Anda hanya sedikit dari apa yang telah Anda alami karena sikap tercela terhadap warga Anda sendiri, serta kejahatan dan provokasi mengerikan yang telah Anda lakukan."

Baca juga: Kapten Pangkat 1 AL Rusia Tewas di Mariupol Ukraina

Mariupol, kota pelabuhan strategis yang sebagian besar warganya berbahasa Rusia di tenggara Ukraina, menjadi salah satu target utama serangan Rusia.

Kota ini dihantam tembakan Rusia selama berhari-hari, mengalami pemadaman komunikasi yang hampir total, dan terputus dari pasokan makanan, air, serta kebutuhan lainnya.

Kementerian Pertahanan Rusia berkata, akan membuka koridor kemanusiaan untuk memungkinkan penduduk pergi pada Senin pukul 10.00 pagi waktu setempat jika penyerahan itu disetujui.

Baca juga: Pentingnya Mariupol, Kota Pelabuhan Strategis yang Kini Jadi Rebutan Rusia Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com