Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Kompas.com - 29/04/2024, 11:40 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

GAZA, KOMPAS.com - Foto-foto yang mengabadikan kehancuran Khan Younis, kota di Gaza selatan, tersebar ke dunia sejak Israel menarik mundur sebagian besar pasukannya awal April ini.

Banyak warga Palestina yang terlantar kembali pulang dan mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dari reruntuhan rumah masing-masing. Akan tetapi, ada bahaya yang menghantui mereka: bahan peledak yang belum meledak.

Badan PBB untuk urusan koordinasi kemanusiaan (UNOCHA) segera melakukan kajian di Khan Younis.

Baca juga: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Dalam pernyataannya, UNOCHA menyebut, “Jalanan dan area publik di Khan Younis berserakan dengan artileri yang belum meledak yang berisiko tinggi untuk warga sipil.”

“Tim kami menemukan bom-bom seberat 450 kilogram tergeletak di persimpangan-persimpangan utama dan banyak sekolah.”

Pakar militer memperkirakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menjatuhkan puluhan ribu bom sejak perang dimulai.

PBB punya tim khusus di Gaza yang membersihkan dan mengamankan bom-bom yang belum meledak. Kelompok ini disebut Layanan Aksi Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMAS) di negara Palestina.

Kepala UNMAS, Charles “Mungo” Birch, menyebut puing-puing di Gaza lebih banyak dibandingkan Ukraina.

“Terdapat segala macam bahan peledak mulai dari bom udara skala besar hingga roket

UNMAS, sambung Birch, memperkirakan 10 persen dari amunisi ini gagal berfungsi.

Birch juga mengatakan, Israel menggunakan bom udara untuk menyasar “bangunan bawah tanah” atau terowongan yang ada di bawah permukaan Bumi.

Sisa-sisa rumah warga Palestina di Khan Younis setelah enam bulan pecahnya konflik.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Sisa-sisa rumah warga Palestina di Khan Younis setelah enam bulan pecahnya konflik.
Sebelum Hamas menyerang Israel, UNMAS hampir menyelesaikan penyingkiran 21 “bom udara yang terpendam” dari Jalur Gaza.

Bom-bom yang terkubur dalam tanah ini merupakan sisa dari pertikaian sebelumnya antara kelompok perlawanan dan Israel.

Penyingkiran satu bom membutuhkan waktu satu bulan—tetapi kemudian semuanya berubah.

Baca juga: Bom-bom Israel Seberat 453 Kg Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza

Birch sedang berada di Gaza bagian utara saat Hamas menyerbu Israel pada 7 Oktober 2023. Kelompok itu membunuh setidaknya 1.200 orang Israel dan menculik 250 lainnya untuk dijadikan sandera.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com