Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Arti Penting Mariupol bagi Ukraina dan Rusia

Kompas.com - 23/03/2022, 14:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PENGEPUNGAN Mariupol, kota di Ukraina selatan, yang sudah berjalan tiga pekan mengingatkan kisah-kisah pengepungan kota-kota besar lainnya di masa lalu.

Ada yang memperkirakan bahwa nasib Mariupol akan sama dengan Grozny, ibu kota Chechnya.

Grozny dikepung pasukan Rusia pada perang antara akhir 1999 hingga awal 2000. Selama pengepungan, Grozny terus ditembaki, dibombardir oleh Rusia. Dan, akhir dari pengepungan itu, Grozny dihancurkan Rusia.

Pada tahun 2000, PBB menyatakan Grozny yang terletak di pinggir Sungai Sunzha di kaki Pegunungan Sunzha di Kaukasus, sebagai kota paling hancur di dunia.

Korban tewas dari kota yang didirikan pada tahun 1818 sebagai benteng pertahanan itu antara 5.000 hingga 8.000 orang.

Orang mengenang Grozny yang memiliki cadangan minyak—ditemukan pada tahun 1823 dan mulai diproduksi dalam skala besar pada tahun 1893—sebagai “kotanya” Leo Tolstoy (1828-1910), novelis kondang yang karyanya antara lain War and Peace (1865–69) and Anna Karenina (1875–77).

Baca juga: Membaca Resolusi MU PBB (Bagian I)

Kemudian Mikhail Lermontov (1814-1841) novelis dan penyair romantik Rusia yang karyanya antara lain Geroy nashego vremeni (1840; A Hero of Our Time).

Apakah Mariupol yang artinya “kota Maria” karena kota kuno yang sebelumnya bernama Pavlovks ini diberi nama baru untuk menghormati Maria Feodorovna (19759-1828), istri kedua Kaisar Rusia Paul I (1754-1801)—anak Peter II dan Catherine Agung, akan bernasib seperti Grozny?

Ataukah akan bernasib seperti Allepo, kota kuno di Suriah yang sejak millenium ketiga menjadi pusat perdagangan dan jalan lintas para pedagang, tetapi kini hancur rata dengan tanah.

Allepo menjadi pusat pertempuran antara pasukan oposisi Suriah (termasuk Tentara Suriah Bebas/FSA), kelompok-kelompok Sunni seperti Front Levant, juga Front al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaeda) dan pasukan pemerintah Suriah yang didukung Hezbollah, milisi Shia, dan Rusia.

Perang brutal berlangsung dari 19 Juli 2012 – 22 Desember 2016 (empat tahun, lima bulan, tiga hari).

Hasilnya? Kota hancur; 31.275 orang tewas, dalam 80 hari pertama, tercatat 6.000 orang yang sebagian besar penduduk sipil, tewas.

Apakah Mariupol akan bernasib malang seperti Grozny dan Allepo? Atau seperti Jerusalem yang berkali-kali dikepung.

Pengepungan terakhir atas Jerusalem terjadi pada tahun 1187, mulai 20 September hingga 2 Oktober oleh pasukan Saladin, setelah Perang Hattin.

Penguasa Jerusalem saat itu, Balian dari Ibelin, akhirnya menyerah, tanpa banyak pertumpahan darah.

Jatuhnya Jerusalem ini menandai pecah Perang Salib III (1187-1192) dipimpin oleh Richard si Hati Singa (Richard the Lionheart) Philip Augustus, dan Frederick Barbarossa.

Apakah nasib Mariupol akan seperti Baghdad? Pada tahun 1258, selama 13 hari dari 29 Januari hingga 10 Februari, Baghdad dikepung pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, cucu Genghis Khan.

Baca juga: Putin, Testing The Water

Setelah dikepung selama 13 hari, penguasa Baghdad, Khalifah ke-37 Dinasti Abbasiyah, Mustasim Ballah bersama dengan para menteri, pejabat tinggi, dan para bangsawan keluar dari tembok kota. Mereka menemui Hulagu Khan; dan menyerah.

Hulagu bertindak seperti yang dahulu dilakukan kakeknya, Genghis Khan. Ia membunuh semua pejabat tinggi dan para bangsawan itu, kecuali Khalifah Mustasim Ballah.

Setelah itu, pasukan Mongol masuk kota. Apa yang terjadi selanjutnya?

Abdallah ibn Fa?lallah Sharaf al-Din Sh?r?z? (1265–1328), sejarawan Persia dalam bukunya Tarikh e Wassaaf menulis: Orang-orang Mongol menjelajahi kota seperti keledai yang lapar, seperti serigala yang marah menyerang domba.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com