Mereka merusak tempat tidur dan merobek-robek bantal dengan pisau. Para wanita harem diseret ke jalan-jalan, dan masing-masing menjadi mainan orang-orang Tatar.
Sulit untuk memperkirakan dengan tepat berapa banyak orang yang terbunuh dalam pembantaian ini.
Sejarawan memperkirakan antara satu hingga dua juta orang. Mereka dibunuh dengan menggunakan pedang, panah, dan tombak.
Jalan-jalan Baghdad dipenuhi dengan mayat. Dalam beberapa hari, Hulagu Khan terpaksa mendirikan tenda di luar kota karena bau busuk.
Bersamaan dengan itu, ketika istana kerajaan yang megah dibakar, aroma kayu eboni dan kayu cendana berbaur dengan bau mayat.
Air Sungai Tigris pun berubah menjadi merah, karena darah selama beberapa hari.
Kota Strategis
Mengapa Rusia sangat bernafsu untuk merebut dan menguasai Mariupol, kota yang sebelum perang pecah berpenduduk lebih dari 450.000 orang (menurut PBB pada tahun 2018, Mariupol berpenduduk 441.000 jiwa)?
Pada tanggal 2 Maret lalu, Rusia sudah merebut dan mengusai kota pelabuhan Laut Hitam, Kherson.
Diperkirakan, Rusia juga akan merebut kota-kota pelabuhan lainnya di Laut Hitam seperti Odessa, Mykolaiv, dan Melitopol.
Kini tengah berusaha merebut Mariupol, yang juga merupakan kota di Laut Azov yang terhubung dengan Laut Hitam oleh Selat Kerch.
Posisi geografis Odessa, Mykolaiv, Melitopol, dan juga Mariupol yang membuat kota-kota itu bernasib malang.
Kota-kota itu memangku Laut Hitam. Geografi unik wilayah Laut Hitam memberikan beberapa keuntungan geopolitik bagi Rusia. Laut Hitam memiliki arti khusus bagi Rusia karena beberapa alasan.
Pertama, Laut Hitam merupakan persimpangan penting dan persimpangan strategis untuk seluruh wilayah.
Akses ke Laut Hitam sangat penting untuk semua negara pesisir dan negara tetangga, dan sangat meningkatkan proyeksi kekuatan ke beberapa wilayah yang berdekatan.
Kedua, wilayah ini merupakan koridor transit penting untuk barang dan energi.
Ketiga, wilayah Laut Hitam kaya akan keragaman budaya dan etnis, dan karena kedekatan geografis, berbagi ikatan sejarah yang erat dengan Rusia.
Baca juga: “The Strongman” dan “The Brave Man”
Bagi Rusia, Laut Hitam sangat penting untuk alasan ekonomi dan geostrategis. Sepanjang sejarah, pelabuhan Laut Hitam Rusia, sebagai satu-satunya pelabuhan air hangat di negara itu, selalu melayani kepentingan ekonominya.
Misalnya, menjelang Perang Dunia I, 50 persen dari semua ekspor Rusia, dan 90 persen dari ekspor pertaniannya, melewati Bosphorus dari Laut Hitam.
Hari ini, setiap 15 menit sebuah kapal tanker minyak melakukan perjalanan yang sama membawa minyak Rusia atau Kazakh (Luke Coffey, 2020).
Laut Hitam, dan Krimea, berfungsi sebagai batu loncatan untuk memproyeksikan kekuatan militer di tempat-tempat seperti Georgia, Ukraina, dan bahkan sejauh Suriah. Menguasai Laut Hitam juga berarti menguasai sepenuhnya atas Laut Azov.