Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100.000 Warga Terperangkap di Mariupol Ukraina, Hadapi Kelaparan dan Kehausan

Kompas.com - 23/03/2022, 10:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KHARKIV, KOMPAS.com – Presiden Urraina Volodymyr Zelensky menyatakan hampir 100.000 orang kini terperangkap di antara reruntuhan Kota Mariupol di Ukraina, dengan menghadapi masalah kelaparan, kehausan, dan pemboman Rusia tanpa henti.

Presiden mengatakan hal itu saat PBB juga tengah mempertajam tuntutan agar Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina.

Human Rights Watch sendiri telah menyampaikan bahwa puluhan ribu penduduk telah meninggalkan kota pelabuhan selatan yang terkepung itu selama invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: AS Berencana Keluarkan Rusia dari G20, Diganti Polandia?

Mereka disebut membawa kesaksian mengerikan tentang serangan Rusia yang membuat banyak warga sipil tewas di mana-mana dan bangunan yang hancur.

Zelensky mengatakan lebih dari 7.000 orang telah melarikan diri dari Kota Mariupol dalam 24 jam terakhir saja.

Namun, satu kelompok penduduk yang bepergian di sepanjang rute kemanusiaan yang disepakati di barat kota ditangkap begitu saja oleh pasukan Rusia.

Dia memperingatkan bahwa ribuan lainnya tidak dapat pergi meninggalkan kota karena situasi kemanusiaan yang memburuk.

“Hari ini, kota itu masih memiliki hampir 100.000 orang dalam kondisi tidak manusiawi. Dalam pengepungan total. Tanpa makanan, air, obat-obatan, di bawah pengeboman terus-menerus dan di bawah pengeboman terus-menerus,” kata Zelensky dalam rekaman video pada Selasa (22/3/2022).

Dia memperbarui seruan kepada Rusia untuk mengizinkan koridor kemanusiaan yang aman bagi warga sipil untuk melarikan diri.

Baca juga: Kota Mariupol Dibombardir Rusia Hingga Jadi Abu

Dikutip dari AFP, citra satelit yang dirilis oleh perusahaan swasta Maxar menunjukkan lanskap Kota Mariupol yang telah hangus, dengan beberapa bangunan sudah terbakar dan asap mengepul dari kota.

Pentagon mengatakan Rusia sekarang memukul Kota Mariupol menggunakan artileri, rudal jarak jauh, dan dari kapal angkatan laut yang dikerahkan di dekat Laut Azov.

Pasukan lokal Ukraina juga melaporkan terjadinya pertempuran darat yang "berat" di Mariupol dengan infanteri Rusia yang menyerbu kota setelah mereka menolak ultimatum untuk menyerah pada Senin (21/3/2022).

Badan-badan bantuan PBB memperkirakan ada sekitar 20.000 korban sipil di kota Mariupol, dan mungkin 3.000 tewas. Tapi, mereka memperkirakan angka korban sebenarnya masih belum diketahui.

Mantan Wali Kota Mariupol Sergiy Taruta bersumpah kota itu tidak akan pernah memaafkan pengepungan Rusia.

"Tidak akan pernah ada cukup kemarahan. Tidak akan pernah ada cukup balas dendam. Tidak akan pernah ada cukup pembalasan," katanya dalam sebuah posting Facebook.

Baca juga: Terus Dibombardir, Mengapa Kota Mariupol Begitu Penting bagi Rusia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com