Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Kudeta Militer Myanmar, Perlawanan Rakyat Belum Padam

Kompas.com - 30/04/2021, 15:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Selama tiga bulan, lebih dari 700 orang, termasuk anak-anak, tewas di tangan pasukan keamananan Myanmar.

Kekerasan ini telah menarik kecaman dan sanksi internasional terhadap para pemimpin junta militer Myanmar.

Selama tiga bulan, junta militer semakin keras dalam menindak massa dan jumlah orang yang ditangkap terus meningkat.

Baca juga: Etnik Bersenjata Myanmar Sukses Rebut Pangkalan Militer di Perbatasan Timur

The Irrawaddy melaporkan, jalan-jalan di Myanmar kini tak lagi dipenuhi oleh pengunjuk rasa, seperti yang terlihat pada Februari dan awal Maret.

Namun, perlawanan rakyat Myanmar terhadap junta militer tetap tak terpadamkan.

Meski aksi protes berskala besar surut di kota-kota besar, rakyat di kota-kota kecil dan desa-desa masih menggelar aksi unjuk rasa.

Bahkan di sejumlah kota besar, anak-anak muda masih melakukan protes sporadis ala gerilya untuk menghindari tindakan keras.

Baca juga: Protes Myanmar Berlanjut Setelah Inisiatif Perdamaian ASEAN

Beberapa pengunjuk rasa sudah tak tahan dengan kekerasan yang dilancarkan pasukan keamanan, akhirnya melakukan perlawanan fisik dengan senjata rakitan.

Di perbukitan barat laut Myanmar, penduduk membunuh pasukan rezim dengan senapan berburu yang belum sempurna saat mereka datang untuk menghancurkan pengunjuk rasa.

Dengan kata lain, perlawanan rakyat Myanmar terhadap junta militer dan menolak kudeta militer masih terus berlanjut seiring dengan berlanjutnya “Revolusi Musim Semi”.

Baca juga: Obama: Kekerasan di Myanmar Memilukan, Para Jenderal Harus “Bayar” Perbuatannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com