Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Donald Trump Presiden AS Pertama "Tidak Memulai Perang Baru" dalam Dekade Terakhir

Kompas.com - 20/01/2021, 17:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mengakhiri masa jabatan sebagai presiden AS, pada Selasa (19/1/2021) Donald Trump dalam pidato perpisahan menyatakan bangga telah menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade "yang tidak memulai perang baru".

Pidato perpisahan Trump sampaikan melalui video selama 19 menit melalui akun Youtube resmi pemerintah, The White House, ketika dia tidak dapat mengakses akun pribadi media sosialnya setelah diblokir karena dianggap sering membuat konten yang menghasut dengan informasi yang salah.

"Saya sangat bangga menjadi presiden pertama dalam beberapa dekade yang tidak memulai perang baru," kata Trump dalam pidatonya seperti yang dilansir dari BBC pada Selasa (19/1/2021).

Baca juga: 5 Perang Terlama dalam Sejarah Dunia, Ada yang Sampai 781 Tahun

Merujuk pada pernyataan itu Kompas.com menemukan fakta bahwa benar Trump merupakan presiden AS pertama dalam beberapa dekade terakhir "yang tidak memulai perang baru".

Meski, Trump telah memicu kontroversi besar dengan mendorong normalisasi Israel dengan negara Teluk dan menarik diri dari perjanjian nuklir internasional sambil meningkatkan sanksi terhadap Iran. 

Selain itu, mengobarkan tensi yang memanas dengan China dengan berbagai langkah ekonomi dan sanksi lain. 

Mantan Presiden Barack Obama pada 2011 membawa AS ke dalam intervensi Perang Saudara di Libya, yang berujung pada kematian Osama bin Laden.

Mantan Presiden George W Bush menyerukan perang melawan terorisme secara menyeluruh dengan memerintahkan invasi ke Afghanistan untuk melumpuhkan kekuatan Taliban dan Al-Qaeda.

Seruan perang Bush menyusul terjadinya serangan bunuh diri 11 September 2001 di Menara Kembar World Trade Center di New York.

Pada Maret 2003, seruan perang Bush bergema lagi, yang saat itu menargetkan Irak.

Baca juga: Gedung Capitol Ditutup, Washington DC bak Zona Perang Jelang Pelantikan Joe Biden

Bush yang mendapat julukan "presiden perang" itu mengincar Irak dengan alasan telah melanggar Resolusi PBB No.1441 mengenai senjata pemusnah massal.

Ia meyakini hal itu harus dilucuti dengan kekerasan.

Di masa pemerintahan Bill Clinton, AS terbawa dalam Perang Bosnia pada 1995 dengan ia mengirimkan 20.000 pasukan tentara penjaga perdamaian yang mendapatkan otoritas dari PBB dan pendanaan dari Kongres.

Mundur ke belakang lagi, di masa pemerintahan George HW Bush, ayah dari George W Bush, pada 1991, ia telah menerjunkan 540.000 personel militer AS ke dalam Perang Teluk.

Baca juga: Kisah Perang: 6 Meriam Terbesar yang Pernah Dipakai Bertempur

Perang berdarah melawan Irak berlangsung dari 16-17 Januari 1991 hingga pertengahan 28 Februari, saat HW Bush mengumumkan gencatan senjata, yang mana Irak benar-benar runtuh, seperti yang dilansir dari Britannica.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com