Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pelantikan Biden, Washington DC Berubah Jadi "Medan Perang"

Kompas.com - 20/01/2021, 14:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS beberapa jam lagi, suasana di Washington DC bak medan perang.

Momen pelantikan bakal begitu berbeda dibanding tahun sebelumnya, karena terjadi di tengah wabah Covid-19 dan perpecahan akibat politik.

Pada Selasa (19/1/2021), Biden memberikan pidato emosional sebelum dia meninggalkan kampung halamannya di Delaware, dan bertolak ke DC.

Baca juga: Live Streaming Pelantikan Joe Biden, Dimulai Pukul 22.00 WIB

"Kita punya peluang bagus. Delaware sudah mengajarkan kita bahwa tidak ada yang tidak mungkin di negara ini," kata dia.

Dilansir Sky News Rabu (20/1/2021), pemandangan berbeda bakal tersaji di hadapan Joe Biden dan istrinya, Jill, saat mereka tiba di Washington DC.

Lebih dari 25.000 tentara Garda Nasional dikerahkan ke ibu kota guna mencegah potensi kerusuhan seperti yang terjadi pada 6 Januari.

Jumlah itu, hampir tiga kali lipat gabungan pasukan AS di Afghanistan, Suriah, maupun Somalia, membuat ibu kota layaknya medan perang.

Seluruh jalanan DC dilaporkan ditutup, dengan pelat beton dan kontainer truk berukuran besar dipasang menutupi area pusat.

Dinas keamanan mengungkapkan, mereka mendapatkan laporan intelijen bahwa teroris sayap kanan hendak menyasar bangunan negara.

Baca juga: Potensi Ekstremis, 12 Anggota Garda Nasional Dicopot dari Tim Keamanan Biden

Dengan keputusan pihak keamanan menutup DC, diprediksi tidak akan ada perayaan dalam pelantikan Joe Biden, di mana sebagian menonton secara virtual.

National Mall, tempat yang biasanya menjadi rujukan jika Hari Inaugurasi digelar, juga dilaporkan sudah tertutup.

Sebanyak 200.000 bendera bakal dipasang oleh pihak pengelola untuk mewakili mereka yang yang tidak bisa hadir.

Dalam pidatonya, presiden terpilih berusia 78 tahun itu bakal menekankan upaya untuk menyatukan AS yang sudah terbelah.

Baca juga: Calon Menhan Pemerintahan Joe Biden Ingin Bersihkan Ekstremis di Tubuh Militer AS

Mantan Senator Delaware tersebut diyakini ingin menekankan bahwa dia adalah presiden bagi semua rakyat AS, bukan untuk yang memilihnya.

Sebelum diambil sumpahnya, Biden akan mengikuti misa di mana dia menjadi presiden kedua yang beragama Katolik dalam sejarah AS.

Yang pertama, mendiang John F Kennedy, sampai harus membuat bantahan bahwa Vatikan terlalu banyak mengintervensi Gedung Putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com