DAMASKUS, KOMPAS.com - Seorang ibu di Suriah tidak sabar menanti pelantikan Joe Biden pada Rabu (20/1/2021) agar dia dapat mengunjungi putranya untuk pertama kalinya dalam 4 tahun.
Biden telah berjanji bahwa pada hari pertama menjabat, dia akan membatalkan larangan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) untuk warga dari banyak negara mayoritas Muslim, yang ditetapkan di bawah pemerintahan Donald Trump.
"Saya menghitunga hari sampai saya mendapatkan visa," kata seorang ibu dari Suriah bernama Dahouk Idriss kepada AFP sambil duduk di ruang tamunya di Damaskus, yang dikelilingi foto anak-anaknya yang jauh dan mendiang suaminya.
Baca juga: Upacara Perpisahan Trump Akan Digelar Meriah Saat Pelantikan Joe Biden
Pensiunan guru kimia yang berusia 60-an tahun itu mengatakan dia ingin mengunjungi putranya yang kini berusia 36 tahun. belajar di Washington DC pada 2011 saat meletusnya perang di Suriah.
Selama itu, dia baru 2 kali mengunjungi putranya, yaitu pada 2015 dan terakhir pada akhir 2016.
Namun, setelah Trump mengambil alih Gedung Putih pada 2017, ia melarang akses ke Amerika Serikat untuk semua pelancong dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman, yang memicu kemarahan internasional dan mengarah ke keputusan pengadilan domestik yang menentangnya.
Irak dan Sudan dicabut dari daftar, tetapi pada 2018 Mahkamah Agung menguatkan versi yang lebih baru dari larangan tersebut, untuk Iran, Libya, Somalia, Suriah dan Yaman - serta Korea Utara dan Venezuela.
Baca juga: Begini Tanggapan Biden Saat Trump Tiba-tiba Cabut Larangan Perjalanan Covid-19
Idriss menyebut larangan itu "keterlaluan".
“Ribuan ibu seperti saya di seluruh dunia hanya memiliki satu keinginan, yaitu bertemu kembali dengan anak-anak mereka,” katanya.
Itu seharusnya mungkin bagi banyak orang di bawah pemerintahan baru AS, Biden, setidaknya setelah pembatasan perjalanan internasional karena pandemi virus corona.
Itu mungkin memakan waktu, dengan tim Biden menyatakan pada Senin (18/1/2021) bahwa "dengan pandemi yang memburuk, dan varian yang lebih menular muncul di seluruh dunia, ini bukan waktunya untuk mencabut pembatasan perjalanan internasional".
Baca juga: FBI Turun Tangan Cegah Penyusup Masuk dalam Garda Nasional untuk Pelantikan Biden
Perjalanan ke mana pun dari Suriah menjadi semakin sulit sejak perang meletus karena banyak negara memutuskan hubungan dengan Damaskus.
Mendapatkan visa sering kali membutuhkan perjalanan ke kedutaan di negara tetangga, yang menjadi lebih sulit dengan pembatasan Covid-19.
Namun, Idriss yang juga berjuang untuk mengunjungi putrinya di Uni Emirat Arab, mengatakan dia akan melewati banyak rintangan yang diperlukan untuk melihat putranya lagi.
"Saya akan pergi ke negara mana pun untuk menyerahkan dokumen saya segera setelah mereka mulai menerima aplikasi (untuk mendapatan visa)," katanya.