Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Usulkan Jalur Tercepat Imigran Peroleh Kewarganegaraan AS

Kompas.com - 19/01/2021, 16:50 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joe Biden akan mengungkap RUU imigrasi di hari pertama menjabat, berharap dapat memberikan kewarganegaraan AS dengan jalur 8 tahun bagi sekitar 11 juta orang yang tinggal di AS tanpa status legal.

Langkah itu sesuai janji kampanye utama Biden yang penting kepada para pemilih Latin dan komunitas imigran, setelah 4 tahun kebijakan ketat dan deportasi masal oleh Presiden Donald Trump.

RUU itu akan memberikan jalan paling cepat bagi imigran mendapatkan kewarganegaraan AS, seperti yang dilansir dari Associated Press (AP) pada Selasa (19/1/2021).  

Diperkirakan RUU itu terdiri dari ratusan halaman, yang akan diperkenalkan setelah pelantikan Biden yang mengambil sumpah jabatan pada Rabu (20/1/2021), menurut sumber yang akrab soal regulasi itu dengan nama anonim.

Baca juga: Jelang Pelantikan Joe Biden Seluruh Penjara Federal AS Lockdown

Saat berkampanye, Biden menyebut tindakan Trump tentang imigrasi sebagai "serangan tak ada hentinya" terhadap nilai-nilai Amerika.

Sehingga, dia mengatakan akan "memperbaiki kerusakan" sambil terus mempertahankan penegakan aturan perbatasan.

Di bawah RUU tersebut, mereka yang tinggal di AS sejak 1 Januari 2021 tanpa status hukum akan memiliki jalan untuk mendapatkan status hukum sementara selama 5 tahun atau kartu hijau.

Jika mereka lulus pemeriksaan latar belakang, membayar pajak, dan memenuhi persyaratan dasar, mereka dapat masuk tahap naturalisasi selama 3 tahun.

Itu tahap yang perlu dilalui bagi mereka yang memutuskan mengejar kewarganegaraan AS.

Baca juga: Upacara Perpisahan Trump Akan Digelar Meriah Saat Pelantikan Joe Biden

Bagi sebagian imigran, prosesnya akan lebih cepat untuk mereka yang disebut sebagai "Dreamer", orang yang tiba di AS secara ilegal karena masih usia anak.

Juga dapat lebih cepat prosesnya bagi pekerja pertanian dan orang-orang yang berada di bawah status perlindungan sementara dapat segera mendapatkan kartu hijau, jika bekerja, bersekolah atau memenuhi persyaratan lain.

RUU itu tidak selengkap perombakan imigrasi besar terakhir yang diusulkan ketika Biden menjadi wakil presiden pada pemerintahan Obama.

Misalnya, ini tidak menyertakan elemen keamanan perbatasan yang kuat, melainkan seruan untuk menciptakan strategi. Tidak juga menciptakan pekerja tamu baru atau program visa lainnya.

Baca juga: Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Bakal Hadapi Serangkaian Bencana yang Belum Pernah Terjadi

Itu memang mengatasi beberapa akar penyebab migrasi dari Amerika Tengah ke Amerika Serikat, dan memberikan hibah untuk pengembangan tenaga kerja dan pembelajaran bahasa Inggris.

Biden diperkirakan akan mengambil tindakan eksekutif cepat untuk membalikkan tindakan imigrasi Trump lainnya, termasuk diakhirinya larangan kedatangan dari beberapa negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com