WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump dilaporkan masih mengomel dia menang Pilpres AS, kurang dari 24 sebelum dia meninggalkan Gedung Putih.
Berdasarkan laporan New York Times, dia juga menyerang Pemimpin Minoritas DPR AS asal Republik, Kevin McCarthy, yang dia sebut "pengecut".
McCarthy mendapatkan kritikan dari sang presiden karena tidak berusaha menekan Republikan yang hendak memakzulkannya.
Baca juga: Trump Cetak Angka Kepuasan Terendah, Hanya 34 Persen Jelang Lengser
Trump merujuk kepada keputusan 10 politisi Republik di DPR AS yang memutuskan mendukung upaya pemakzulan kedua pada pekan lalu.
Resolusi yang digagas kubu Demokrat terjadi setelah terjadi kerusuhan di Gedung Capitol, pada 6 Januari, di mana presiden dianggap bertanggung jawab.
Jurnalis The Times Maggie Haberman mengungkapkan, presiden 74 tahun itu menunjukkan kegeraman atas ucapan McCarthy pada 13 Januari.
Saat itu, dalam pidatonya McCarthy menyatakan pemakzulan begitu membahayakan karena bisa membuat AS terbelah.
Namun di sisi lain, McCarthy juga mengritik Trump dengan menyebut si presiden tidak bisa lari begitu saja dari tanggung jawab.
"Dia seharusnya bisa segera mengutuk aksi itu begitu kerusuhan terjadi," ujar McCarthy seperti dikutip Daily Mail Senn (18/1/2021).
Baca juga: Rilis Pesan Perpisahan, Melania Trump Ajak Warga AS untuk Pilih Cinta Bukan Benci
McCarthy menyarankan agar si presiden menerima dia harus bertanggung jawab, dan memastikan transisi kekuasaan ke Joe Biden berjalan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan