Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hari Terakhir Kasus Baru Covid-19 AS Turun 11 Persen

Kompas.com - 19/01/2021, 14:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat telah mengalami penurunan sejak mencapai puncaknya pada pekan lalu, tapi para ahli tidak ingin terlalu dini untuk menyimpulkan akhir dari pandemi.

AS mencatat 1,5 juta kasus baru Covid-19 dalam 7 hari terakhir, menurut data terbaru dari Johns Hopkins University. Angka itu turun 11 persen dari pekan sebelumnya

Penurunan kasus baru Covid-19 terjadi di 35 negara bagian dari minggu ke minggu, dan 18 negara bagian lainnya mengalami penurunan dalam jumlah kematian, seperti yang dilansir dari CNN pada Senin (18/1/2021).

Baca juga: Pemuka Agama di Israel Sebarkan Isu Vaksin Covid-19 Sebabkan Orang Jadi Gay

"Ini jenis fluktuasi, secara statistik, tidak berkelanjutan," kata Dr Amesh Adalja, seorang pakar penyakit menular dari Universitas Johns Hopkins kepada CNN.

"Virus telah menyebar ke populasi manusia dan tidak akan kemana-mana," imbuh Adalja.

"Kita akan melihat banyak penularan sampai kita semua melewati ambang kekebalan kelompok," lanjutnya.

Baca juga: Takut Ada Covid-19, Pria Ini Bersembunyi di Bandara Selama 3 Bulan

Dengan melihat lebih luas, peningkatan kasus pada pekan lalu terlihat lebih mendekati rata-rata.

Selama sebulan terakhir, jumlah kasus baru Covid-19 tercatat setiap hari berkisar hampir 101.000 hingga lebih dari 302.000. Selama 7 hari terakhir, kasus baru sekitar 218.000 setiap hari.

Tren yang lebih luas menunjukkan bahwa AS mulai meratakan kurva, kata Dr Edison Liu dari The Jackson Laboratory, sebuha lembaga penelitian nirlaba.

Meratakan kurva bukanlah titik akhir, tapi itu langkah positif ke arah yang benar, kata Liu kepada CNN.

Baca juga: Trump Tiba-tiba Cabut Pembatasan Perjalanan terkait Covid-19 Saat Infeksi Belum Terkendali

"Meratakan kurva artinya kita telah menghentikan peningkatan eksponensial infeksi, bahwa intervesi kita bekerja," ujarnya.

"Tapi, itu hanya tahap awal. Apa yang sebenarnya kita cari adalah tren penurunan yang konsisten," jelasnya.

Terlalu dini dalam untuk mempertimbangkan vaksin Covid-19 sebagai faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kasus.

"Belum ada cukup vaksinasi untuk melihat efek penuh secara nasional," ucap Adalja kepada CNN.

Baca juga: Begini Tanggapan Biden Saat Trump Tiba-tiba Cabut Larangan Perjalanan Covid-19

Selain itu, adanya varian baru virus corona yang berpotensi lebih menular menimbulkan ancaman baru, kata para pakar.

"Ini berpacu dengan waktu untuk menerapkan kembali kebiasaan perlindungan dan melengkapi diri kita sendiri dari penyebaran virus," kata Liu.

"Jika kita membiarkannya menyebar, Anda akan melihat peningkatan, pasti, dalam jumlah kasus," lanjutnya.

Terlepas dari apa yang dikatakan data yang ada, para ahli setuju bahwa kewaspadaan yang berkelanjutan terhadap Covid-19 adalah kuncinya.

"Saya tidak akan lengah. Secara biologis, tidak ada yang berubah," pungkasnya.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Bavaria, Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com