Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Revisi Hukumnya, Eksekusi Mati di Arab Saudi Turun 85 Persen pada 2020

Kompas.com - 19/01/2021, 16:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

ISTANBUL, KOMPAS.com — Arab Saudi menyatakan telah mengeksekusi 27 orang di kerajaan itu tahun lalu, melansir The Washington Post pada Senin (18/1/2021).

Dua organisasi hak asasi manusia yang melacak penggunaan hukuman mati di kerajaan tersebut mengatakan jumlah itu adalah yang terendah setidaknya sejak 2013.

Reprieve dan European Saudi Organization for Human Rights, dalam pernyataan bersama mengatakan penurunan eksekusi tampaknya sebagian terkait dengan penerapan lockdown virus corona.

Kerajaan juga disebut telah melakukan moratorium "tidak resmi" pada eksekusi untuk beberapa pelanggaran non-kekerasan.

Komisi Hak Asasi Manusia yang dikelola pemerintah Arab Saudi mengatakan 27 eksekusi mati pada 2020, turun 85 persen dari tahun sebelumnya.

Di masa lalu, penggunaan hukuman mati sering dilakukan di Arab Saudi, termasuk dalam eksekusi massal.

Bentuk hukuman ini telah menuai kritik internasional. Kerajaan yang kaya sumber daya minyak itu dikenal sebagai “pemimpin global” perihal hukuman mati, bersama dengan China dan Iran.

Baca juga: Iran Akan Eksekusi Mata-mata yang Bantu AS Bunuh Jenderal Qasem Soleimani

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang menjabat sebagai penguasa harian kerajaan, berbicara di depan publik tentang penghapusan hukuman mati untuk beberapa kejahatan dua tahun lalu.

Pada April, pemerintah mengumumkan bahwa anak di bawah umur tidak lagi menghadapi hukuman mati dalam kasus-kasus tertentu.

Seorang pejabat Saudi mengatakan kepada The Washington Post pada Agustus bahwa kerajaan sedang dalam proses merevisi hukuman untuk kejahatan terkait narkoba.

Keputusan menghapus hukuman mati untuk pelanggaran semacam itu, kata dia, diharapkan dapat "segera" disusun.

Hampir 40 persen dari sekitar 800 eksekusi mati yang dilakukan di kerajaan selama lima tahun terakhir adalah untuk kejahatan seperti perdagangan narkoba, menurut Reprieve, yang menganjurkan penghapusan hukuman mati.

Namun menurut Reprieve dan ESOHR, pemerintah Saudi berbulan-bulan kemudian belum mengumumkan perubahan resmi dalam hukuman pelanggaran terkait narkoba.

Dekrit kerajaan yang akan meresmikan moratorium eksekusi anak juga belum ada.

Baca juga: Pemerintah Trump Lanjutkan Eksekusi Mati Saat Sisa Jabatan Tinggal Hitungan Hari

“Sementara itu, setidaknya tiga orang yang dihukum karena kejahatan yang diduga dilakukan ketika masih remaja, masih dalam hukuman mati di Arab Saudi,” kata kelompok itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com