Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brandon Bernard, Terpidana Mati Pertama dari Kloter Eksekusi Terakhir Trump

Kompas.com - 11/12/2020, 17:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Terpidana mati Brandon Bernard telah dieksekusi di Indiana, Amerika Serikat (AS), yang merupakan eksekusi pertama dari kloter terakhir hukuman mati yang dilaksanakan Presiden Donald Trump.

Bernard dieksekusi setelah permohonan grasinya pada menit-menit terakhir ditolak oleh Mahkamah Agung AS.

Pria 40 tahun itu dihukum karena kasus pembunuhan pada 1999 saat masih remaja, dan menjadi napi termuda yang dieksekusi pemerintah federal dalam hampir 70 tahun.

Baca juga: Jelang Lengser Trump Kebut Hukuman Mati, Ini Daftar Eksekusinya...

Dilansir Kompas.com dari BBC pada Jumat (11/12/2020), sebelum dieksekusi dengan suntikan pada Kamis (10/12/2020), Bernard melayangkan permintaan maaf kepada keluarga pasangan yang dibunuhnya, menyatakan bahwa dia menyesali perbuatannya.

Setelah Bernard, empat eksekusi lagi akan dilaksanakan sebelum akhir masa kepresidenan Donald Trump.

Dengan demikian jika 5 eksekusi sudah rampung, Trump akan menjadi presiden AS dengan pelaksanaan hukuman mati terbanyak dalam lebih dari 1 abad dengan total 13 eksekusi federal sejak Juli.

Namun, pelaksanaan hukuman mati ini melanggar preseden berusia 130 tahun tentang menjeda eksekusi di tengah transisi presiden AS. Joe Biden sebagai presiden terpilih akan dilantik pada 20 Januari 2021.

Baca juga: Trump Perintahkan Serangkaian Hukuman Mati Jelang Akhir Jabatannya

Kata-kata terakhir Brandon Bernard

Bernard dinyatakan meninggal pada Kamis pukul 21.27 waktu setempat, di sebuah penjara di kota Terre Haute.

Sebelum ajalnya ia sempat menyampaikan kata-kata terakhir kepada keluarga korban, mengucapkannya dengan tenang selama lebih dari 3 menit.

"Aku minta maaf. Itu satu-satunya kata yang bisa kuucapkan yang benar-benar menggambarkan perasaanku sekarang dan perasaanku hari itu," katanya dikutip dari Associated Press.

Eksekusi Brandon Bernard tertunda selama lebih dari 2 jam, karena pengacaranya meminta Mahkamah Agung untuk menghentikannya, tetapi upayanya tak berhasil.

Bernard dihukum karena apa?

Dia dijatuhi hukuman mati karena terlibat dalam pembunuhan Todd dan Stacie Bagley pada Juni 1999.

Bernard adalah salah satu dari lima remaja yang dituduh merampok pasangan itu, dan memaksanya masuk ke bagasi mobil mereka di Texas.

Korban kemudian ditembak di bagasi oleh kaki tangan Christopher Vialva yang berusia 19 tahun, sebelum Bernard membakar mobil.

Menurut pengacara pembela, pasangan Bagley itu mungkin sudah tewas sebelum mobil dibakar, dan penyelidik independen yang disewa pembela mengatakan, Stacie secara medis sudah meninggal sebelum kebakaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com